Diusulkan Cawapres 2019, Jusuf Kalla: Saya Tidak Bisa Maju Lagi

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Juli Hantoro

Senin, 26 Februari 2018 14:07 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ketua Pelaksana Asian Games 2018, Erick Thohir menggelar konferensi pers setelah meninjau ruang pengendali operasi utama (MOC) Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) di Jakarta, 31 Januari 2018. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla berterima kasih pada pihak-pihak yang telah mengusulkan namanya untuk maju lagi sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019. Tapi, Jusuf Kalla mengatakan ia tak bisa maju lagi.

Kalla menuturkan, ia sudah tiga kali bertarung dalam pemilihan presiden. Dua di antaranya dia menangi. Pada 2014 lalu dia menjadi wakil untuk Susilo Bambang Yudhoyono dan saat ini mendampingi Joko Widodo.

Baca juga: Lima Nama Cawapres Jokowi dan Prabowo yang Diinginkan Masyarakat

"Ini menjawab bahwa saya tidak bisa maju lagi," kata dia saat membuka rapat pimpinan nasional Institut Lembang 9 di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin, 26 Februari 2018. Dalam Pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamandemen dinyatakan Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat non-aktif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani mengatakan partainya mengkaji kemungkinan Jusuf Kalla untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. Ia mengatakan pihaknya masih mengkaji peraturan tersebut dengan melihat Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang tentang Pemilihan Umum.

Advertising
Advertising

“Ini kan menjadi satu kajian karena kalau UU Pemilu yang juga menjadi pembahasan KPU walau sudah ada hitam di atas putih, implementasinya berubah-ubah,” kata Puan seusai penutupan rapat kerja nasional III PDIP di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, Ahad 25 Februari 2018. “Kita lihat nanti di Komisi II dan Mahkamah Konstitusi.”

Baca juga: Jusuf Kalla Ajukan 2 Syarat untuk Calon Pendamping Jokowi

Jusuf Kalla mengatakan, beberapa orang memang memiliki argumentasi lain mengenai aturan tentang masa jabatan presiden dan wakil presiden. Namun dirinya menyatakan ingin menghargai aturan konstitusi itu.

"Tentu kita tidak ingin lagi terjadi masalah. Waktu orde baru pada saat itu, Pak Harto tanpa batas. Kita menghargai filosifis itu, walaupun memang ada debatnya, ada argumentasi-argumentasi lain," katanya.

Jusuf Kalla menuturkan, dirinya tetap akan mengabdi kepada negara meski nanti tak lagi jadi wakil presiden. Dia ingin berfokus di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, keagamaan, dan perdamaian.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

11 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

13 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

13 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

14 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

25 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

25 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

25 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya