Setya Novanto Minta Tak Ada Lagi Kader Golkar Terlibat Korupsi

Kamis, 15 Februari 2018 15:06 WIB

Terdakwa dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) Setya Novanto di ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, 8 Februari 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berharap agar tak ada lagi kader partai beringin yang terseret kasus korupsi. Setya merasa prihatin karena bertambahnya kader Golkar yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Mudah-mudahan tidak ada tambah-tambah (tersangka) lagi," kata Setya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Februari 2018.

Setya mengklaim selalu mengingatkan kader Golkar agar tak terlibat korupsi, khususnya menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada). Hal itu ia sampaikan sebelum mengikuti sidang sebagai terdakwa kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca: Ini Rentetan Peristiwa yang Terjadi setelah Setya Novanto Ditahan

Meski banyak yang tersandung kasus korupsi, menurut Setya, banyak kader Golkar yang menjabat kepala daerah berprestasi baik. Misalnya, Bupati Subang Imas Aryumningsih yang dinilai cukup berhasil mengemban tugas sebagai kepala daerah. Elektabilitas Imas tinggi dan program pembangunannya cukup meyakinkan. "Kasihan juga banyak yang punya potensi tinggi tapi ada masalah," ujarnya.

Advertising
Advertising

Beberapa kader Golkar masuk dalam daftar tersangka korupsi. Misalnya, Bupati Jombang sekaligus Ketua DPD Golkar Jawa Timur Nyono Suharli Wihandoko pada Sabtu malam, 3 Februari 2018 ditangkap KPK.

Nyono terkena operasi tangkap tangan (OTT) bersama seorang ajudannya. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka dan diduga menerima sejumlah uang yang berhubungan dengan proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang.

Baca: Setya Novanto Jelaskan Maksud Jangan Cawe-cawe di Kasus E-KTP

Selain Nyono, KPK menangkap Bupati Subang Imas Aryumningsih pada Selasa malam, 13 Februari 2018. KPK pun menetapkan Imas tersangka dugaan menerima suap terkait perizinan pembangunan pabrik di Subang pada Rabu, 14 Februari 2018. Imas adalah salah satu politikus dari Partai Golkar.

Di hari yang sama, KPK mengumumkan penetapan tersangka anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi, dalam kasus korupsi proyek pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut atau Bakamla.

Sebelumnya, KPK telah menahan Bupati Kukar Rita Widyasari yang juga kader Golkar, dalam dugaan pencucian uang dari hasil tindak pidana korupsi dan gratifikasi dalam sejumlah proyek dan perizinan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kepala daerah lain dari Partai Golkar yang ditangkap tangan KPK, di antaranya Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen, Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi, dan Wali Kota Tegal Siti Masitha. Setya Novanto juga termasuk dalam deretan kader Golkar yang terjerat kasus korupsi.

Berita terkait

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

47 menit lalu

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

Nasdem menyatakan penambahan kementerian melalui revisi UU Kementerian Negara menciptakan partisipasi publik.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

9 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

11 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

12 jam lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

13 jam lalu

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membenarkan Koalisi Indonesia Maju mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

16 jam lalu

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

Khofifah sebelumnya mengklaim dia akan mendapatkan surat rekomendasi dari PPP untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

20 jam lalu

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

Khofifah berkelakar ibu kota secara de facto berada di Jawa Timur usai menerima dukungan maju di Pilgub Jawa Timur dari Golkar.

Baca Selengkapnya

Seloroh Airlangga soal Khofifah-Emil Maju di Pilkada Jawa Timur: Kami Pikir Mau ke Jakarta

21 jam lalu

Seloroh Airlangga soal Khofifah-Emil Maju di Pilkada Jawa Timur: Kami Pikir Mau ke Jakarta

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah-Emil Dardak.

Baca Selengkapnya

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

21 jam lalu

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

Usai mendapat rekomendasi dari partai Golkar untuk maju di Pilkada Jawa Timur, Khofifah-Emil respons soal peluang dukungan PDIP kepada mereka.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

22 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya