Fredrich Yunadi Sebut Dakwaan KPK Seperti Skenario Sinetron

Reporter

Dewi Nurita

Kamis, 15 Februari 2018 13:22 WIB

Terdakwa Obstruction of Justice Fredrich Yunadi, saat mengikuti persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, 8 Februari 2018. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Fredrich Yunadi menyebut surat dakwaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti skenario sinetron yang penuh rekayasa. Hal itu diungkapkan Fredrich saat menyampaikan nota keberatan atau eksepsinya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, pada Kamis, 15 Februari 2018. Fredrich menjadi terdakwa atas kasus merintangi penyidikan KPK dalam kasus korupsi e-KTP dengan tersangka Setya Novanto.

"Cerita dalam surat dakwaan KPK itu fiktif, seperti skenario sinetron. Hanya rekayasa, palsu, dipalsukan," kata Fredrich dengan nada tinggi di persidangan.

Baca: Fredrich Yunadi Klaim Punya Bukti Rekaman KPK Ancam Keluarganya

Kronologi peristiwa pemesanan kamar untuk Setya Novanto sebelum kecelakaan dalam surat dakwaan, misalnya, menurut Fredrich, KPK tidak menjelaskan sama sekali kapan adanya pertemuan fisik pemesanan kamar di RS Permata Hijau. "Saya itu antre untuk mendapatkan kamar setelah kecelakaan terjadi, ada fotonya di media," ujar Fredrich.

Kemudian, Fredrich melanjutkan, dalam surat dakwaan, KPK menyebut bahwa dirinya mengetahui persembunyian Setya Novanto di Hotel Sentul, Bogor, Jawa Barat pada saat KPK ingin menjemput Setya di kediamannya tetapi tidak ada. "Saya tidak tahu sama sekali, ini jelas hanya cerita yang direkayasa. Apa buktinya saya mengetahui?," kata Fredrich di persidangan.

Untuk itu, Fredrich menyatakan surat dakwaan jaksa KPK itu kabur. "Harus batal demi hukum," ujar Fredrich dengan nada tinggi.

Baca: Pengacara Fredrich Yunadi Jamin Sidang Eksepsi Bakal Seru

Advertising
Advertising

Sampai saat ini, Fredrich masih membacakan 37 halaman nota keberatan yang disusunnya sendiri, setelah tim kuasa hukumnya membacakan 23 halaman nota keberatan. Tudingan bernada kasar kepada KPK pun tak henti-hentinya keluar dari mulut Fredrich.

Pada saat sidang pekan lalu, 8 Februari 2018, Fredrich Yunadi juga melontarkan tudingan-tudingan yang ditujukan ke KPK. Tetapim tudingan itu ditanggapi dengan santai oleh juru bicara KPK, Febri Diansyah. "Omongan itu tidak perlu diseriusi, KPK hanya aka fokus pada pembuktian," kata Febri, Kamis, 8 Februari 2018.

Berita terkait

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

1 jam lalu

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

Eks Sespri Kasdi Subagyono minta perlindungan LPSK karena BAP miliknya di KPK bocor ke tangan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

2 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

2 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti Baru untuk Kembali Tetapkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai Tersangka

3 jam lalu

KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti Baru untuk Kembali Tetapkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai Tersangka

Johanis Tanak mengatakan dalam penyidikan baru tersebut KPK akan mencari bukti untuk penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

4 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

Dilansir dari laman e-LHKPN milik KPK, Kepala Bea Cukai Puwakarta itu terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

13 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

15 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

18 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

19 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

20 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya