Jusuf Kalla Ajukan 2 Syarat untuk Calon Pendamping Jokowi

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 13 Februari 2018 16:23 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendengarkan penjelasan ketua INASGOC, Erick Thohir, di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Februari 2018. Tempo/Maria Fransisca Lahur.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan tak akan maju mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019. Namun, JK memberikan dua syarat bagi calon wakil yang akan menggantikannya.

JK mengatakan, setiap tokoh tentu memiliki pengalaman dan cara yang berbeda-beda. "Tapi bagaimana semua tokoh bisa membantu keterpilihannya (Jokowi). Kedua, membantu dalam hal pekerjaan nanti. Dua-duanya, mungkin ada yang punya syarat-syarat itu," kata JK di kantor wakil presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2018.

Baca juga: Tiga Nama Kandidat Cawapres Jokowi dari Kalangan Santri

Adapun calon wakil yang akan disodorkan kepada Jokowi, JK menyatakan belum memiliki nama yang memenuhi syarat tersebut. Apalagi, syarat yang paling utamanya adalah yang punya kemampuan dalam memperluas jangkauan keterpilihan dalam Pilpres 2019.

Simak: Survei Pilpres 2019, Jokowi Ditantang Prabowo - Anies

JK tak akan mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 lantaran mempertimbangkan usianya saat ini. Menurut dia, perlu ada kesempatan bagi orang yang masih muda untuk menggantikan dirinya. Meski tak akan mengikuti kontestasi pemilihan presiden, JK menegaskan akan tetap mendukung Jokowi supaya kembali terpilih. "Pak Jokowi kan masih muda dibanding saya. Otomatis dukung beliau maju. Ya tentu kami mendukung beliau," katanya.

Baca juga: 9 Nama Ini Masuk Bursa Cawapres Majelis Syuro PKS

Advertising
Advertising

Adapun menurut pengamat politik dari Survei Indo Barometer, Muhammad Qodari, calon wakil presiden yang tepat untuk mendampingi Joko Widodo kembali maju dalam pemilihan presiden 2019 haruslah memiliki karakter berbeda. Sebagai warga sipil, kata Qodari, Jokowi membutuhkan suara dari kalangan yang berlatar belakang militer atau profesional.

Baca juga: Megawati Mulai Mencari Cawapres Jokowi untuk Pilpres 2019

Sebelumnya nama Jusuf Kalla disebut berpeluang kembali mendampingi Jokowi di Pilpres 2019. Dalam tulisannya di Asia Times, John McBeth menyebut alasan JK berpeluang lagi karena Jokowi kesulitan memilih cawapres yang dapat membantu mengamankan pemilih tradisional Muslim.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

22 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

22 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

40 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya