Setuju Perguruan Tinggi Asing Masuk Indonesia, Ini Alasan Kalla

Rabu, 7 Februari 2018 15:37 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ketua Pelaksana Asian Games 2018, Erick Thohir menggelar konferensi pers setelah meninjau ruang pengendali operasi utama (MOC) Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) di Jakarta, 31 Januari 2018. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah berencana mengizinkan perguruan tinggi luar negeri membuka sekolah di Indonesia. Alasannya sangat sederhana. Salah satunya berkaitan dengan efisiensi anggaran pendidikan.

Kalla menuturkan pemerintah mengeluarkan dana triliunan rupiah untuk beasiswa ke luar negeri, salah satunya melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). "Kenapa kami berikan mereka beasiswa mahal sekolah ke luar negeri? LPDP kami biayai triliunan,” katanya di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Depok, Rabu, 7 Januari 2018.

Baca: Jusuf Kalla: Saya Setuju Pemerintah ...

Dengan mengizinkan perguruan tinggi asing masuk ke Indonesia, anggaran beasiswa bisa digunakan lebih efisien. “Kami bawa sekolahnya ke sini, jadi lebih banyak anak yang bisa menikmati.”

Masuknya perguruan tinggi asing juga diharapkan mampu menjadi pembanding bagi pendidikan dalam negeri. Selain itu, agar Indonesia bisa menilai standar pendidikan yang ada dengan melihat pola pendidikan dari luar.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Jusuf Kalla Bolehkan Ceramah tentang Politik di ... Jokowi Makan Siang Bersama di Kantor JK, Ini ...

Manfaat lainnya memberikan kesempatan bagi para dosen dan pengajar Indonesia. "Tentu dosen kita bisa saling ikut mengambil manfaatnya," ujar Kalla.

Wacana mengizinkan perguruan tinggi asing membuka cabang di dalam negeri pertama kali dilontarkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Presiden Jokowi ingin pendidikan Indonesia memiliki pembanding guna mengukur kualitasnya.

Rencananya kebijakan ini akan diterapkan secepatnya. Pemerintah berencana merevisi undang-undang tentang pendidikan tinggi untuk mengimplementasikan wacana itu.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

13 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

14 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

16 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

17 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

28 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

28 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

28 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya