Mirwan Sebut SBY di Proyek E-KTP, Setya Novanto: Saya Kaget Juga

Senin, 29 Januari 2018 10:58 WIB

Ekspresi terdakwa kasus e-KTP Setya Novanto saat menjalani sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, 22 Januari 2018. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterang saksi dari Andi Narogong, Made Oka Masagung, Mirwan Amir, Charles Sutanto Ekapraja dan Aditya Suroso yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) Setya Novanto mengaku kaget nama mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut mantan anggota DPR dari Partai Demokrat periode 2009-2014 Mirwan Amir pada sidang sebelumnya. "Ya agak kaget juga. Baru tahu juga," kata Setya Novanto sebelum sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat hari ini, 29 Januari 2018.

Namun, Setya tidak ingin ikut campur soal urusan antara Mirwan dan SBY itu. Saat itu, kata bekas Ketua Umum Partai Golkar itu, Mirwan menjadi Wakil Ketua di Partai Demokrat. “Mungkin Pak Mirwan lebih tahu daripada saya," ujar Setya.

Baca:
5 Fakta Sidang Setya Novanto, Dari Nama SBY ...
Novanto Bukan Pelaku Utama Korupsi E-KTP? Ini Kata Pengacara

Bekas Ketua DPR RI itu kembali menjalani sidang perkara korupsi proyek e-KTP hari ini. Sidang masih mendengarkan saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pada sidang sebelumnya Mirwan mengaku pernah menyarankan SBY untuk menghentikan proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Sebab, Mirwan mendapatkan informasi dari Yusnan bahwa ada masalah di program itu. Mirwan tak menjelaskan detail apa masalah yang dimaksud.

Saat sedang bersama-sama di Cikeas, Mirwan menyampaikan pendapatnya kepada SBY. SBY menolak proyek e-KTP dihentikan. "Tanggapan SBY ini menuju pilkada bahwa proyek ini harus diteruskan," ujar Mirwan.

Advertising
Advertising

Baca juga:

Sidang Korupsi E-KTP Terdakwa Setya Novanto ...

Hari ini, jaksa akan menghadirkan saksi mantan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi; mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Diah Anggraeni; Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh; Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil, Suciati; dan Direktur Pendaftaran Penduduk Kementerian Dalam Negeri Drajat Wisnu Setyawan.

Beberapa nama itu bukan nama baru dalam pengungkapan kasus korupsi proyek bernilai Rp5,8 triliun ini. Beberapa di antaranya juga disebut sebagai pihak yang diuntungkan dalam korupsi yang telah merugikan negara Rp2,3 triliun itu.

Simak: Setya Novanto Akan Ungkap Aktor Besar di Kasus E-KTP

Dalam surat dakwaan Setya Novanto, Gamawan Fauzi disebut menerima uang sejumlah Rp50 juta dan satu unit Ruko di Grand Wijaya dan sebidang tanah di Jalan Brawijaya III melalui melalui adiknya, Asmin Aulia. Diah Anggraeni, disebut menerima uang sejumlah US$ 500 ribu dan Rp22,5 juta dan Drajat Wisnu Setyawan menerima US$40 ribu dan Rp25 juta.

Setya Novanto didakwa berperan meloloskan anggaran proyek e-KTP di DPR pada 2010-2011. Atas perannya, Setya Novanto disebut menerima imbalan US$7,3 juta. Selain menerima uang, pejabat legislatif tiga periode yakni 1999 - 2004, 2004 - 2009 dan 2009 - 2014 itu disebut menerima jam tangan merek Richard Mille seharga US$135 ribu.

Infografis: Anak, Istri, dan Keponakan Setya Novanto dalam Kasus E-KTP

Berita terkait

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

6 jam lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

8 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

1 hari lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

2 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan SBY kepada Jakarta LavAni Allo Bank: Cetak Hattrick Gelar Juara di Proliga 2024

9 hari lalu

Pesan SBY kepada Jakarta LavAni Allo Bank: Cetak Hattrick Gelar Juara di Proliga 2024

Pembina Jakarta LavAni Allo Bank Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan para pemain agar menganggap semua laga Proliga 2024 layaknya final.

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

11 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

12 hari lalu

Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

Pakar politik menjelaskan segala wacana pertemuan Jokowi dan Megawati usai Idul Fitri sulit untuk terwujud.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

12 hari lalu

Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa watak Prabowo itu politik rekonsiliatif dan mempersatukan

Baca Selengkapnya