Seumur Hidup, Jusuf Kalla Hanya 2 Kali Pakai Ijazah Sarjana

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 26 Januari 2018 14:37 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla berpidato usai menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, 25 Januari 2018. Tim Media Setwapres

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan bahwa selama hidupnya baru dua kali menggunakan ijazah sarjana, yaitu pada saat mengikuti pemilihan presiden.

"Saya tamat kuliah tahun 1967, jadi hampir 50 tahun lalu, cuma 2 kali saya buka saya punya ijazah. Waktu mau jadi presiden yang pertama harus ada fotokopinya. Mau calon kedua lagi minta lagi ijazah, kita kasih fotokopi lagi. Setelah itu simpan terus tidak pernah dipakai," kata JK saat meresmikan gedung baru Universitas Fajar Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 26 Januari 2018.

Jusuf Kalla adalah lulusan Universitas Hasanuddin, Makassar. Ia punya pengalaman organisasi yang luas seperti menjadi Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada 1967-1969. Dia juga pernah menjadi pimpinan HMI Makassar pada 1965-1966. Kalla sudah menjadi pimpinan perusahaan keluarganya, NV Hadji Kalla pada 1968.

Baca juga: Jusuf Kalla: Hanya 1 Persen dari Lulusan Universitas Jadi PNS

JK menyampaikan bahwa ijazah hanya bentuk formalitas dari pendidikan. Ia menyampaikan bahwa pendidikan yang bukan sekedar ijazah lebih penting. Cara melihat pendidikan saat ini ialah dengan terciptanya para profesional dan pengusaha.

Advertising
Advertising

Di Indonesia, kata JK, pemerintah hanya menerima pegawai negeri sipil kurang lebih 20 ribu orang setiap tahunnya. Dari sarjana menerima 10 ribu orang. Sedangkan yang pensiun hanya sekitar ratusan. Adapun seluruh universitas di Indonesia menghasilkan 1 juta sarjana tiap tahunnya. "Yang diterima (kerja) hanya 1 persen, jadi yang lainnya harus jadi profesional atau pengusaha. Itu lah cara kita melihat pendidikan pada dewasa ini," ujarnya.

JK juga meminta kepada para mahasiswa untuk selalu mencoba, seperti yang pernah dilakukan pendiri Microsoft, Bill Gates, dan founder Facebook, Mark Zuckerberg. Kedua tokoh tersebut, kata JK, memulainya dengan mencoba-coba dulu di kampusnya. Mereka juga sukses meski tak menyelesaikan pendidikannya.

"Dan umumnya drop out. Saya tidak katakan anda drop out dulu baru berhasil, tidak. Dia drop out saja bisa sehebat itu apalagi kalau sarjana. Bayangkan. Itu semua jd contoh bahwa mengecak (otak-atik) itu penting. Kalau tidak mengecak ya akhirnya teori saja," kata dia.

Baca juga: Jusuf Kalla Berharap Lembaga Pendidikan Berpikir Visioner

Dengan pendidikan, Jusuf Kalla menilai akan bisa memberikan nilai tambah. Sebab, nilai tambah dapat mendorong ekonomi masyarakat maju. Nilai tambah, kata dia, didapat dari teknologi. Adapun teknologi muncul karena pendidikan.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

11 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

13 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

25 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

25 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

26 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

26 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

43 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya