Gatot Nurmantyo Bangga Dua Jenderal Masuk Lingkaran Jokowi

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 18 Januari 2018 14:48 WIB

Gatot Nurmantyo. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengaku bangga dua purnawirawan jenderal masuk ke tim pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi melantik mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko, sebagai Kepala Staf Kepresidenan dan Jenderal TNI (Hor) (Purn) Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.

Baca juga: Gatot Nurmantyo Sebut Akmil Angkatan 1988 Panglima TNI Berikutnya

"Saya yakin apa yang dipilih Presiden Jokowi sudah tepat dan sesuai dengan kapasitas dan tantangan tugas yang dihadapi nanti. Pengalaman dan prestasi mereka (Moeldoko dan Agum) tidak perlu diragukan, baik di TNI, menteri, maupun jabatan lain. Saya yakin kedua senior saya ini dapat memberikan saran-saran terbaik buat pemerintah, khususnya di tahun politik ini," kata Gatot Nurmantyo di Jakarta, Kamis, 18 Januari 2018.

Gatot, yang akan memasuki masa pensiun pada 1 April 2018, mengaku, setelah pensiun dari militer, dirinya siap memberikan saran-saran sesuai dengan kapasitasnya tanpa mengenal waktu demi kemajuan bangsa dan negara.

Advertising
Advertising

"Pastinya saya akan memberikan saran-saran sesuai dengan kapasitasnya. Jangankan cuman saran, disuruh bertempur pada saat pensiun pun, saya siap membela NKRI," ujar Gatot.

Gatot Nurmantyo mengaku akan tetap mengawal dan menjaga keutuhan NKRI meski akan segera pensiun.

Baca juga: Jokowi Lantik 2 Purnawirawan Jenderal, Moeldoko: Untuk Variasi

"Saya adalah prajurit, dilahirkan untuk berjuang sampai titik darah penghabisan. Meski sudah pensiun nanti, saya siap membela NKRI. Jangan ragukan saya," kata Gatot.

Presiden Joko Widodo mengaku sudah melakukan banyak pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan Moeldoko sebagai KSP dan Agum Gumelar sebagai anggota Wantimpres.

"Yang ditanya kok pertimbangan semua. Ya, banyak saya kira pertimbangan," kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan.

"Soal apa yang sudah kita putuskan itu sudah melalui pertimbangan yang panjang, kalkulasi perhitungan yang panjang," tuturnya.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

5 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

5 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

5 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

6 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

6 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

6 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

7 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

10 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

10 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya