Dokter Jadi Tersangka, Fredrich: Orang KPK Sakit Jangan Diobati

Selasa, 16 Januari 2018 21:51 WIB

Mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengenakan rompi tahanan usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, 13 Januari 2018. ANTARA FOTO/Elang Senja

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, masih tidak terima atas status tersangka obstruction of justice atau merintangi penyidikan yang disematkan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK terhadapnya. Penetapan tersangka dia bersama dokter Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo, dianggap kriminalisasi.

Untuk membalas perlakuan KPK, Fredrich berharap para advokat dan dokter melakukan aksi solidaritas. Salah satunya dia ingin pegawai KPK tidak perlu diobati ketika sakit. "Nanti orang-orang yang dari sini (KPK) itu kalau sakit gak diobatin. Rasain," katanya di gedung Merah Putih KPK, Selasa, 16 Januari 2018.

Baca: Fredrich Yunadi Ingin KPK Periksa Kapolri

Fredrich ngotot KPK telah merekayasa perkaranya. Dia mengatakan pernyataan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan tentang manipulasi data medis yang disangkakan kepadanya merupakan fitnah. Fredrich berdalih data yang dia berikan kepada penyidik KPK asli.

Fredrich juga menyangkal telah memesan kamar sebelum Setya Novanto mengalami kecelakaan. Menurut di, pemesanan dilakukan pada 16 November 2017, pukul 20.30. Dia mengaku punya bukti pendaftaran.

Fredrich menampik pula rencana booking satu lantai rumah sakit untuk Setya Novanto. Dia menjelaskan, pemesanan satu lantai diperuntukkan untuk ajudan Setya.

Simak: Fredrich Yunadi Minta KPK Periksa Kapolri, Polri: Kaitannya Apa?

Menurut dia, dari delapan kamar di lantai tersebut, empat di antaranya kosong. Satu kamar dia pesan untuk Setya Novanto dan tiga kamar lain dipesan untuk enam orang ajudan Setya. "Kalau saya pesan tiga kamar, salah saya apa?" katanya.

Fredrich menuding KPK telah sewenang-wenang. Fredrich tak menyangka dia dituduh seperti itu. Menurut dia, Basaria perlu dibawa ke psikiater. "Menurut saya perlu masukan psikiater. Sumber Waras sana, diperiksa di situ," katanya.

Fredrich akan melaporkan Basaria dan juru bicara KPK, Febri Diansyah, kepada kepolisian. Mereka dianggap telah mencemarkan nama baiknya. "Kita kenakan dalam hal ini kan melakukan pencemaran nama baik melalui ITE," katanya.

Lihat: Jadi Tersangka, Fredrich Yunadi: Advokat Tidak Dapat Dituntut

Menanggapi rencana Fredrich, Febri mengatakan KPK hanya berfokus kepada perkara. Dia tidak mempermasalahkan jika Fredrich akan melapor ke Polisi. "Kalau tersangka keberatan atau menyangkal, silakan saja. Karena UU memang mengatur demikian," katanya.

Fredrich bersama Bimanesh ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Rabu, 10 Januari 2018. Mereka diduga memanipulasi data medis atas kecelakaan yang menimpa Setya pada 16 November 2017.

Manipulasi data itu dilakukan untuk menghindarkan Setya Novanto dari pemeriksaan oleh KPK. Keduanya disangkakan dengan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Berita terkait

KPK Setor Rp 59,2 Miliar Uang Pengganti dan Rampasan dari Eks Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin

5 jam lalu

KPK Setor Rp 59,2 Miliar Uang Pengganti dan Rampasan dari Eks Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin

KPK memastikan akan pro aktif untuk asset recovery agar pemasukan bagi kas negara. Termasuk kasus korupsi Dodi Reza Alex Noerdin.

Baca Selengkapnya

Putusan Sela PTUN Jakarta Perintahkan Dewas KPK Tunda Proses Etik Nurul Ghufron

6 jam lalu

Putusan Sela PTUN Jakarta Perintahkan Dewas KPK Tunda Proses Etik Nurul Ghufron

Nurul Ghufron menggugat Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal, Kepala Bea Cukai Purwakarta Bungkam saat Tinggalkan KPK

8 jam lalu

LHKPN Janggal, Kepala Bea Cukai Purwakarta Bungkam saat Tinggalkan KPK

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean bergegas meninggalkan Gedung KPK usai diperiksa dugaan kejanggalan dalam LHKPN-nya

Baca Selengkapnya

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

9 jam lalu

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

Kelompok sipil mengklaim bahwa pihak yang didorong untuk menjadi pansel KPK merupakan figur-figur yang memahami permasalahan pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

KPK Jawab Nota Keberatan Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Hari Ini

11 jam lalu

KPK Jawab Nota Keberatan Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Hari Ini

KPK membantah dakwaannya pada eks hakim agung Gazalba Saleh tidak jelas

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rumah Anak Buah Syahrul Yasin Limpo di Kota Pare-Pare

12 jam lalu

KPK Sita Rumah Anak Buah Syahrul Yasin Limpo di Kota Pare-Pare

KPK menyita rumah Direktur Alat Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta di Pare-Pare

Baca Selengkapnya

Sidang Dugaan Pemerasan di Kementan oleh Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, KPK Hadirkan 7 Saksi

13 jam lalu

Sidang Dugaan Pemerasan di Kementan oleh Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, KPK Hadirkan 7 Saksi

KPK hadirkan tujuh pegawai Kementerian Pertanian untuk bersaksi dalam sidang dugaan pemerasan oleh Syahrul Yasin Limpo

Baca Selengkapnya

Soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK, Kepala PPATK: Masa Sih?

14 jam lalu

Soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK, Kepala PPATK: Masa Sih?

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, mengaku tidak percaya namanya diduga masuk dalam daftar calon anggota Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Kembalikan Barang Sitaan, Ini Rinciannya

15 jam lalu

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Kembalikan Barang Sitaan, Ini Rinciannya

Sekjen DPR Indra Iskandar mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini

16 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini

KPK juga akan mengklarifikasi eks Kepala Bea Cukai Purwakarta itu soal kepemilikan saham sebuah perusahaan.

Baca Selengkapnya