Aceh Darurat Ekologi, 26 Ribu Hektare Hutan Hilang Setiap Tahun

Senin, 8 Januari 2018 20:48 WIB

Suasana kebakaran lahan gambut di kawasan hutan Desa Peunia, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, 23 Oktober 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Banda Aceh - Kondisi hutan Aceh makin kritis dengan laju kerusakan sekitar 26.835 hektare pada 2017. Hal itu disampaikan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh dalam paparannya di Banda Aceh, Senin, 8 Januari 2018.

Kepala Divisi Advokasi Walhi Aceh M. Nasir mengatakan hilangnya fungsi kawasan hutan Aceh selama 2017 tersebut disebabkan deforestasi, pertambangan emas ilegal, proyek infrastruktur dan energi serta industri semen, dan alih fungsi lahan. “Kerusakan juga disebabkan oleh bencana alam,” katanya.

Baca juga: Alasan Kenapa Hutan Aceh Disebut sebagai Pertahanan Hijau Terakhir

Walhi Aceh memprediksi kerusakan akan makin parah pada tahun-tahun selanjutnya. Pada 2018-2025, potensi hilangnya kawasan hutan di Aceh sekitar 29.928 hektare per tahun. Selain itu, kondisi pertambangan emas ilegal di Aceh masih meresahkan. Setidaknya, ada tujuh tambang emas ilegal di seluruh Aceh, yang tersebar di Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Barat, Pidie, Aceh Jaya, Aceh Besar, dan Aceh Tengah. “Yang paling parah kerusakannya di Pidie, Aceh Selatan, dan Nagan Raya,” ujar Nasir.

Direktur Eksekutif Walhi Aceh Muhammad Nur mengatakan setidaknya ada tujuh persoalan lingkungan hidup di Aceh, di antaranya pencemaran lingkungan oleh kegiatan industri, proyek strategis nasional, seperti energi dan jalan tol, konflik agraria antara warga dan perusahaan, pembangunan dalam kawasan hutan, serta aktivitas ilegal dalam kawasan hutan. “Juga kebijakan regulasi ruang yang masih bermasalah serta bencana alam yang makin sering,” ucapnya.

Baca juga: Kerusakan Hutan Aceh Paling Parah di Sumatera

Sepanjang 2017, di Aceh terekam 120 bencana alam dan lingkungan, yang menyebabkan perkiraan kerugian mencapai Rp 1,5 triliun. Yang paling banyak adalah banjir 38 kali dan longsor 25 kali. “Hal ini menandakan hutan semakin rusak,” tutur Nur. Walhi berharap pemerintah Aceh dapat melakukan kebijakan dan program yang pro-lingkungan. “Misalnya me-review izin pertambangan dan memberantas illegal logging (pembalakan liar) di Aceh,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan akan menindak tegas perusahaan kayu yang melanggar peraturan dan melakukan illegal logging di Aceh. Dia juga meminta para aktivis lingkungan mencari data terkait dengan penebangan liar yang merusak lingkungan agar bisa ditindak. "Tolong sampaikan kepada aktivis lingkungan hidup untuk mencari data terkait dengan penebangan ilegal dan berikan kepada saya," ujarnya.

Berita terkait

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

47 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

57 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

25 Agustus 2023

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

Walhi Jawa Barat menilai penanganan kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah atau TPA di Sarimukti Kabupaten Bandung Barat lambat.

Baca Selengkapnya

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

2 Juni 2023

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

Walhi dan Greenpeace buka suara soal ajakan KKP gabung jadi tim kajian ekspor pasir laut. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

24 Februari 2023

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) meminta Kementerian ATR/BPN mengevaluasi dan mencabut izin perusahaan Surya Darmadi.

Baca Selengkapnya

Walhi Ajak Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan

31 Januari 2023

Walhi Ajak Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan

Ekonomi nusantara bisa menjadi solusi untuk menjawab dua krisis besar saat ini yaitu ketimpangan dalam kesejahteraan dan krisis lingkungan.

Baca Selengkapnya