Jokowi Minta Panglima TNI Majukan Industri Pertahanan Negeri

Reporter

Amirullah

Kamis, 14 Desember 2017 17:56 WIB

Presiden Jokowi (kanan) menjamu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Istana Bogor, 14 Desember 2017. Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, baru dilantik pekan lalu menjadi Panglima TNI yang baru. Tempo/Amirullah Suhada.

TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo meminta kemandirian industri strategis untuk pertahanan negara terus ditingkatkan. Hal tersebut ia sampaikan saat bertemu dengan Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto di Istana Bogor pada Kamis, 14 Desember 2017.

"Presiden menginginkan industri strategis ini terus ditingkatkan untuk mendukung kebutuhan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara," kata Hadi Tjahjanto. Tujuannya, menurut dia, agar kebutuhan pertahanan tidak bergantung pada industri dari luar negeri.

Baca: Jokowi Makan Siang Bareng Pimpinan TNI, Bahas Soliditas TNI-Polri

Dalam pertemuan tersebut, Hadi didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi. Pertemuan berlangsung sekitar 1,5 jam di ruang keluarga gedung induk Istana Bogor. Pembicaraan Jokowi beserta petinggi TNI tersebut dilakukan sembari makan siang.

Hadi mengatakan hasil industri strategis seperti yang dilakukan PT PAL, PT Pindad, dan PT Dirgantara Indonesia sangat diperlukan untuk mendukung pertahanan. Penguatan di industri tersebut sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan TNI. "Harapannya adalah kemandirian industri strategis secara perlahan, sehingga kita tidak tergantung dengan industri-industri dari luar negeri," tuturnya.

Baca: Pulang dari KTT OKI, Jokowi Undang Panglima dan Kastaf Angkatan

Misalnya terkait dengan pembangunan galangan kapal. Galangan untuk membuat kapal besar, kata Hadi, sebaiknya dibangun di lokasi yang berbeda dengan galangan kapal untuk membuat kapal kecil. "Ada kapal-kapal yang mungkin lebih besar akan dibangun di mana, kalau lebih kecil, akan dibangun di mana," ujarnya. Praktik ini sama dengan industri kapal di negara lain.

Hadi Tjahjanto mencontohkan PT PAL di Surabaya saat ini terbatas pada produksi kapal ringan. Karena itu, galangan kapal untuk membuat kapal yang lebih besar akan dibangun di tempat lain.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

2 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

5 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

9 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

12 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

22 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

22 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya