Cerita Perlawanan AM Fatwa dalam Tragedi Tanjung Priok 1984

Reporter

Tempo.co

Kamis, 14 Desember 2017 14:16 WIB

Anggota DPD RI Andi Mappetahang Fatwa atau lebih dikenal dengan AM Fatwa, meninggal dunia karena komplikasi penyakit yang dia derita selama beberapa tahundi RS MMC. Rencannya jenazah AM Fatwa akan dimakamkan di TMP Kalibata. TEMPO/ Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta- Nama Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa tak pernah redup sejak zaman Orde Lama. Ia kerap lantang bersuara mengkritik kinerja pemerintahan rezim Orde lama hingga Orde Baru.

Salah satu peristiwa besar yang dikritik habis oleh AM Fatwa adalah peristiwa kerusuhan Tanjung Priok 1984. Bersama dengan kelompok kerja Petisi 50, AM Fatwa mengeluarkan sebuah pernyataan yang disebut Lembaran Putih Peristiwa 12 September 1984 di Tanjung Priok.

Pernyataan sikap yang dikeluarkan kelompok kerja Petisi 50 itu menolak pernyataan pemerintah yang menyatakan jumlah korban tewas dari tragedi Tanjung Priok sebanyak 9 orang. Pernyataan ini juga menyebut bahwa tragedi tersebut terjadi karena penyimpangan penguasa dalam pengamalan ketentuan-ketentuan dalam Pancasila.

Baca: Pesan-pesan AM Fatwa Sebelum Meninggal

Lembaran putih itu disusun oleh kelompok kerja Petisi 50 bersama dengan warga lain non Petisi 50 setelah mendengarkan dan mengumpulkan keterangan-keterangan dari saksi. Kelompok oposisi pemerintah ini pun menuangkan sikapnya dalam Lembaran putih tersebut. Ada 22 orang tokoh yang menandatangani pernyataan tersebut, termasuk AM Fatwa.

Advertising
Advertising

Namun dari 22 orang itu, hanya tiga orang yang ditangkap atas tuduhan subversif, termasuk AM Fatwa. Dua orang lainnya adalah mantan Menteri Perindustrian, Tekstil, dan Kerajinan Rakyat (1966-1968) M Sanusi dan mantan Pangdam Siliwangi, Letnan Jenderal TNI (Purn) HR Dharsono.

Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 1985, AM Fatwa dituduh melakukan upaya subversi berupa memutar balikkan, merongrong, dan menyelewengkan ideologi Pancasila atau haluan negara, merusakkan dan merongrong kewibawaan pemerintah yang sah, atau menyebarkan rasa perpecahan dan permusuhan di kalangan masyarakat. Tindakan seperti ini dianggap melanggar Undang-undang Nomor 11/ PNPS/1963, yaitu perkara subversi.

Baca: DPD Gelar Upacara Penghormatan Terakhir untuk AM Fatwa

Banyak ceramah Fatwa di berbagai tempat di Jakarta yang dicantumkan jaksa di dalam surat tuduhan. Misalnya, di dalam suatu kesempatan di halaman sebuah masjid di Kemayoran, Jakarta Pusat, Juni 1984, Fatwa menuduh sistem kekuasaan Orde Baru adalah sistem kekuasaan Jawa.

Di kesempatan lain, Mei tahun yang sama, ketika berceramah di sebuah masjid di Jakarta Barat, Fatwa - yang memang seorang mubalig - menuduh DPR yang ada hanya untuk menyalurkan keinginan orang yang berkuasa. Dia juga menuding banyak pejabat yang korupsi. "... banyak pejabat sekarang yang hamil dan melahirkan banyak mobil mewah, hamil dan melahirkan banyak rumah, ...." kata Fatwa di dalam pidatonya, seperti dikutip Jaksa di dalam surat tuduhan.

Atas tuduhan itu, Fatwa diganjar hukuman 18 tahun penjara. Ia mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang selama 9 tahun karena berhasil mendapatkan amnesti.

Di akhir masa hidupnya, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam di masa mudanya ini berkarir sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah perwakilan DKI Jakarta. Sebelumnya, ia sempat menjadi Staf Khusus Menteri Agama, mendirikan Partai Amanat Nasional bersama Amien Rais dan menjadi Anggota DPR RI. AM Fatwa meninggal dunia pada Kamis, 14 Desember 2017 akibat penyakit liver stadium 4 yang dideritanya.

MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Mahfud Md Menyebut Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Segera Bertugas

25 September 2022

Mahfud Md Menyebut Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Segera Bertugas

Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat (PPHAM) masa lalu yang dipimpin Makarim Wibisono menggelar rapat pertamanya di Surabaya.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan, Perjuangan Keluarga Korban Pelanggaran HAM Tuntut Tanggung Jawab Negara

22 September 2022

Aksi Kamisan, Perjuangan Keluarga Korban Pelanggaran HAM Tuntut Tanggung Jawab Negara

Aksi Kamisan sudah berlangsung 15 tahun, keluarga pelanggaran HAM menuntut janji pemerintah menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Kerusuhan dan Penembakan di Tanjung Priok di September Tahun 1984

13 September 2022

Kilas Balik Tragedi Kerusuhan dan Penembakan di Tanjung Priok di September Tahun 1984

Abdul Qadir Djaelani, seorang ulama sekaligus tokoh masyarakat Tanjung Priok, disebut-sebut kerap menyampaikan ceramah yang dianggap provokatif

Baca Selengkapnya

Jadi Pelabuhan Hub, Tanjung Priok Bakal Ramai Kapal Asing

6 Oktober 2019

Jadi Pelabuhan Hub, Tanjung Priok Bakal Ramai Kapal Asing

Pelabuhan barang di Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola oleh PT Pelindo II Persero mulai menjadi hub atau pelabuhan internasional

Baca Selengkapnya

Beda dengan Setya Novanto, Cerita AM Fatwa Sakit di Persidangan

15 Desember 2017

Beda dengan Setya Novanto, Cerita AM Fatwa Sakit di Persidangan

Obrolan mereka sampai kepada kisah dramatis malingering yang dilakukan AM Fatwa dalam persidangan yang dijalaninya.

Baca Selengkapnya

Menag Lukman Hakim: AM Fatwa adalah Pejuang yang Konsisten

15 Desember 2017

Menag Lukman Hakim: AM Fatwa adalah Pejuang yang Konsisten

Menurut Lukman Hakim, AM Fatwa telah berjuang bertahun-tahun serta telah memberikan yang terbaik untuk agamanya dan bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenangan Masa Kecil Anies Baswedan bersama AM Fatwa

15 Desember 2017

Kenangan Masa Kecil Anies Baswedan bersama AM Fatwa

Menurut Anies Baswedan, AM Fatwa adalah figur yang sangat aktif dan produktif.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno tentang AM Fatwa: Beliau Idola dan Mentor Saya

14 Desember 2017

Sandiaga Uno tentang AM Fatwa: Beliau Idola dan Mentor Saya

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengenang anggota DPD AM Fatwa sebagai mentor dirinya sekaligus menggagas 3 dari 5 lokasi Oke Oce Mart.

Baca Selengkapnya

AM Fatwa Sempat Nasehati Fahri Hamzah tentang Karir Politiknya

14 Desember 2017

AM Fatwa Sempat Nasehati Fahri Hamzah tentang Karir Politiknya

Terbawa emosi, AM Fatwa hampir melempar Fahri dengan mikrofon. Saya minta maaf. "Hebatnya besoknya beliau juga menulis surat minta maaf kepada saya."

Baca Selengkapnya

Habibie tentang AM Fatwa: Dia Kawan Seperjuangan Saya

14 Desember 2017

Habibie tentang AM Fatwa: Dia Kawan Seperjuangan Saya

Menurut Habibie, AM Fatwa adalah sosok yang selalu memperjuangkan keadilan dan kepentingan rakyat.

Baca Selengkapnya