Kisah Ceramah A.M Fatwa yang Mengantarnya ke Penjara

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 14 Desember 2017 13:20 WIB

A.M. Fatwa. TEMPO/Dimas Aryo

TEMPO.CO, Jakarta - Selesai sembahyang Ied, sekitar dua ribuan jamaah yang memadati lapangan parkir Pacuan Kuda Pulomas Jakarta mendengarkan khotbah selama satu setengah jam. Menyimpang dari kebiasaan, terdengar pula tepuk-tangan ramai.

Rupanya, acara tradisional itu telah merupakan pengganti rapat umum yang sudah lama hilang. Dan Haji A.M. Fatwa, 40 tahun, memang mengkhotbahkan sesuatu yang berapi-api.

Berperawakan kecil, cara berpidatonya lantang, cukup menarik. Tapi pagi-pagi, isterinya sudah merasa khotbah suaminya terlalu keras. "Wah, bakal diambil kau nanti," kata Ny. Nurdjanah Fatwa, 34 tahun.

Baca juga: AM Fatwa Meninggal karena Sakit Lever Stadium 4

Suaminya yang murah senyum itu hanya menjawab: "Ah." Firasat sang isteri rupanya jadi kenyataan. Minggu 26 Agustus 1979, seorang petugas Laksusda Jaya bertamu ke rumahnya di Kramat Pulo Gundul, Tanah Tinggi, minta teks khotbah yang berjudul Para Pemimpin Sadar dan Istighfarlah. Merasa hatinya tak enak, Fatwa segera membenahi pakaiannya.

Advertising
Advertising

Maklum, sembilan bulan lalu ia juga pernah ditahan. Ketika itu ia sebagai Ketua Panitia peringatan 1 Muharam di Istora Senayan. Dua hari kemudian, Selasa, ada telepon berkali-kali dari Laksusda Jaya, minta agar Fatwa ke Lapangan Banteng Barat 34.

Rupanya Fatwa bingung juga, lalu menelepon beberapa orang minta pertimbangan. Akhirnya Fatwa minta surat panggilan tertulis secara resmi. Menurut Letkol Anas Malik,- Kepala Penerangan Laksusda Jaya, mula-mula panggilan melalui telepon itu hanyalah bermaksud mengajak omong-omong saja. "Tapi karena ia minta formalitas, penyelesaiannya pun secara formil pula," cerita Anas Malik.

Esoknya, petugas pembawa surat panggilan pun datang. Kartu Lebaran Kepada isterinya, Fatwa berpesan agar menjaga anak-anak. Beranak empat orang, yang paling kecil berusia 1 tahun -- lahir ketika ayahnya dalam tahanan dan tumbuh besar pada saat ayahnya kembali ditahan. Dua jam setelah Fatwa berangkat, isterinya menerima kartu Lebaran dari Kol. Eddie M. Nalapraya, Asisten Intelijen Laksusda Jaya yang menanda-tangani surat panggilan. Kamis sore, rumah Fatwa digeledah.

Beberapa buku dan map diangkut. Tapi menurut Ny. Nurdjanah, "itu hanya buku-buku agama dan musik saja."Menginap sampai Jum'at 31 Agustus, kabarnya Fatwa yang juga Sekretaris I (nonaktif) Majelis Ulama DKI ini, diperiksa sampai dinihari. Tapi sampai akhir pekan lalu, KH Abdullah Syafi'ie, ketua umum MUI DKI, katanya belum jelas benar mengenai penahanan atas Fatwa itu. Bahkan ia juga belum sempat membaca seluruh teks khotbah tersebut. "Saya sibuk mengurusi pembangunan dan pendidikan dan sibuk menerima tamu," katanya kepada Widi Yarmanto dari TEMPO.

Baca juga: Pesan-pesan AM Fatwa Sebelum Meninggal

Fatwa pernah menjadi Ketua Lembaga Pembina MTQ DKI dan salah seorang pengurus KODI (Koordinator Da'wah Islamiyah) DKI. Ia juga pernah tercatat sebagai Kepala Sub Direktorat Pembinaan Masyarakat DKI dalam lingkungan Direktorat VII urusan Sosial Politik. Tapi kini hanyalah sebagai salah seorang staf saja. Banyak yang menganggap khotbah AM Fatwa "keras". Berbagai kebijaksanaan pemerintah dan keadaan saat ini dikecamnya.

Misalnya golongan kebatinan yang "dimenangkan secara tidak wajar dan dipaksakan," arah sekularisme yang dituju pemerintah. Juga keraguan akan berhasilnya berbagai penataran yang "menghabiskan puluhan miliar rupiah."

Artikel di atas dikutip dari Majalah TEMPO edisi 28, 9 September 1979.

A.M Fatwa mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit MMC Jakarta pada usia 78 tahun, Kamis 14 Desember 2017. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Fatwa adalah orang yang kritis terhadap keadaan Indonesia. Hal itu kata dia, bahkan masih dilakukan AM Fatwa saat masih di dalam penjara.

Berita terkait

Beda dengan Setya Novanto, Cerita AM Fatwa Sakit di Persidangan

15 Desember 2017

Beda dengan Setya Novanto, Cerita AM Fatwa Sakit di Persidangan

Obrolan mereka sampai kepada kisah dramatis malingering yang dilakukan AM Fatwa dalam persidangan yang dijalaninya.

Baca Selengkapnya

Menag Lukman Hakim: AM Fatwa adalah Pejuang yang Konsisten

15 Desember 2017

Menag Lukman Hakim: AM Fatwa adalah Pejuang yang Konsisten

Menurut Lukman Hakim, AM Fatwa telah berjuang bertahun-tahun serta telah memberikan yang terbaik untuk agamanya dan bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenangan Masa Kecil Anies Baswedan bersama AM Fatwa

15 Desember 2017

Kenangan Masa Kecil Anies Baswedan bersama AM Fatwa

Menurut Anies Baswedan, AM Fatwa adalah figur yang sangat aktif dan produktif.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno tentang AM Fatwa: Beliau Idola dan Mentor Saya

14 Desember 2017

Sandiaga Uno tentang AM Fatwa: Beliau Idola dan Mentor Saya

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengenang anggota DPD AM Fatwa sebagai mentor dirinya sekaligus menggagas 3 dari 5 lokasi Oke Oce Mart.

Baca Selengkapnya

AM Fatwa Sempat Nasehati Fahri Hamzah tentang Karir Politiknya

14 Desember 2017

AM Fatwa Sempat Nasehati Fahri Hamzah tentang Karir Politiknya

Terbawa emosi, AM Fatwa hampir melempar Fahri dengan mikrofon. Saya minta maaf. "Hebatnya besoknya beliau juga menulis surat minta maaf kepada saya."

Baca Selengkapnya

Habibie tentang AM Fatwa: Dia Kawan Seperjuangan Saya

14 Desember 2017

Habibie tentang AM Fatwa: Dia Kawan Seperjuangan Saya

Menurut Habibie, AM Fatwa adalah sosok yang selalu memperjuangkan keadilan dan kepentingan rakyat.

Baca Selengkapnya

Hatta Rajasa: AM Fatwa Adalah Pejuang Kebenaran

14 Desember 2017

Hatta Rajasa: AM Fatwa Adalah Pejuang Kebenaran

Perjuangan AM Fatwa dalam mendirikan PAN, kata Hatta Rajasa, harus selalu diingat oleh generasi muda partainya.

Baca Selengkapnya

Cerita Perlawanan AM Fatwa dalam Tragedi Tanjung Priok 1984

14 Desember 2017

Cerita Perlawanan AM Fatwa dalam Tragedi Tanjung Priok 1984

Bersama dengan kelompok kerja Petisi 50, AM Fatwa mengeluarkan sebuah pernyataan yang disebut Lembaran Putih Peristiwa Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya

SBY: Semoga Pikiran Kritis AM Fatwa Selalu Diingat

14 Desember 2017

SBY: Semoga Pikiran Kritis AM Fatwa Selalu Diingat

Presiden RI keenam Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) melayat ke rumah duka AM Fatwa, Jalan Condet Pejaten, Jakarta Selatan, siang ini.

Baca Selengkapnya

DPD Gelar Upacara Penghormatan Terakhir untuk AM Fatwa

14 Desember 2017

DPD Gelar Upacara Penghormatan Terakhir untuk AM Fatwa

DPD menggelar upacara penghormatan terakhir untuk anggota DPD, AM Fatwa, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, hari ini.

Baca Selengkapnya