Pengamat: Titiek Soeharto Tak Bisa Jual Nostalgia Orde Baru

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 12 Desember 2017 17:57 WIB

Putri Presiden ke-II Soeharto, Titiek Soeharto (kanan) berbincang dengan rekan kader Partai Golkar disela rapat pleno komisi Munas Golkar IX di Nusa Dua, Bali, 3 Desember 2014.. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan peluang Siti Hediati Heriyadi atau Titiek Soeharto memenangi Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golongan Karya cukup sulit. Menurutnya, pengaruh Cendana di kalangan internal Partai Golkar kini sangat kecil.

"Tidak bisa menjual nostalgia Orde Baru ke elite-elite Partai Golkar yang punya suara saat ini," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 12 Desember 2017.

Titiek Soeharto menyatakan siap menantang Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam pemilihan Ketua Umum Golkar. Keikutsertaan Titiek didasarkan keprihatinannya dengan penurunan elektabilitas Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum Setya Novanto, yang saat ini menjadi tersangka kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Baca juga: Titiek Soeharto Soal Munaslub dan Golkar Bebas Label Korupsi

Titiek menuturkan merasa bertanggung jawab untuk kembali membesarkan partai yang menyokong kekuasaan Soeharto, yang tidak lain merupakan ayahnya.

Burhanuddin mengatakan keikutsertaan Titiek dalam perebutan kursi Golkar bukanlah untuk menang. Menurutnya, Titiek hanya sedang berusaha menaikkan posisi tawarnya dalam partai tersebut. "Dia ingin dilirik oleh siapa pun yang menang agar dapat menempati posisi strategis di Partai Golkar," ujarnya.

Burhanuddin masih menganggap Airlangga sebagai calon kuat dalam Munaslub Golkar. Terlebih, jika munalsub segera dilaksanakan. "Kalau molor, terbuka kesempatan bagi yang lain untuk melakukan pendekatan kepada pemilik suara," ucapnya.

Baca juga: Akbar Tandjung Ogah Bicara Kans Titiek Soeharto Hadapi Airlangga

Sebelumnya, Airlangga mengklaim didukung mayoritas kader dari 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat I Golkar di seluruh Indonesia. Karena itu, Airlangga menyarankan para pesaingnya, seperti Titiek Soeharto, Idrus Marham, dan Azis Syamsudin, melakukan pendekatan ke DPD Tingkat II. "Suaranya lebih lebih banyak dari DPD I," tuturnya.

Berita terkait

Titiek Soeharto Jadi Ketua Komisi IV DPR Bidang Pertanian-Kelautan

13 hari lalu

Titiek Soeharto Jadi Ketua Komisi IV DPR Bidang Pertanian-Kelautan

Titiek Soeharto ditunjuk menjadi Ketua Komisi IV DPR periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Perwakilan Golkar di Susunan Calon Kabinet Prabowo

17 hari lalu

Perwakilan Golkar di Susunan Calon Kabinet Prabowo

Prabowo juga memberikan sejumlah kursi calon wakil menteri maupun kepala badan untuk kader Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar akan Undang Jokowi dan Prabowo di Puncak HUT ke-60

17 hari lalu

Partai Golkar akan Undang Jokowi dan Prabowo di Puncak HUT ke-60

Puncak HUT Golkar akan diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC) pada 12 Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Dapat 3 Kursi Ketua Komisi dan 17 Wakil Ketua AKD di DPR

18 hari lalu

Golkar Dapat 3 Kursi Ketua Komisi dan 17 Wakil Ketua AKD di DPR

Sekjen Golkar, Muhammad Sarmuji, menyatakan kader yang akan menempatkan posisi ketua komisi akan diumumkan sehari sebelum penetapan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Terima Kasih ke Jokowi: Dilantik 3 Kali, Kemudian jadi Warna Kuning

25 hari lalu

Bahlil Terima Kasih ke Jokowi: Dilantik 3 Kali, Kemudian jadi Warna Kuning

Bahlil mengatakan bahwa ia dilantik tiga kali sebagai pejabat selama 10 tahun pemerintahan Jokowi. Jabatannya, kata dia bertahap taklangsung menteri.

Baca Selengkapnya

Meutya Hafid, Wartawan Perang yang Pernah Disandera di Irak Disebut-sebut Bakal Jadi Menkominfo

33 hari lalu

Meutya Hafid, Wartawan Perang yang Pernah Disandera di Irak Disebut-sebut Bakal Jadi Menkominfo

Mantan wartawan perang Metro TV, Meutya Hafid, disebut-sebut disodorkan Partai Golkar untuk menjadi Menkominfo dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Kembali Jadi Anggota DPR, Meutya Hafid Ungkap Rencananya 5 Tahun ke Depan

34 hari lalu

Kembali Jadi Anggota DPR, Meutya Hafid Ungkap Rencananya 5 Tahun ke Depan

Politikus Partai Golkar Meutya Hafid kembali menjadi anggota DPR periode 2024-2029. Apa rencananya 5 tahun ke depan?

Baca Selengkapnya

Pilgub Banten 2024: Airin-Ade Sumardi Soroti Kesenjangan Kawasan Banten Utara dan Selatan

36 hari lalu

Pilgub Banten 2024: Airin-Ade Sumardi Soroti Kesenjangan Kawasan Banten Utara dan Selatan

Airin juga menyoroti persoalan pengangguran di Banten menjadi angka tertinggi se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

45 hari lalu

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

Bamsoet belum berbicara lebih detail mengenai jumlah kursi yang diberikan Prabowo untuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Munaslub Kadin Bikin Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid, Munaslub Golkar Buat Bahlil Gantikan Airlangga Hartarto

48 hari lalu

Munaslub Kadin Bikin Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid, Munaslub Golkar Buat Bahlil Gantikan Airlangga Hartarto

Dalam waktu berdekatan terjadi dua munaslub, yaitu Munaslub Kadin dan Munaslub Golkar. Anindya Bakrie dan Bahlil geser ketua sebelumnya.

Baca Selengkapnya