Pengamat Nilai Airlangga Sepi Isu Korupsi, Titiek Modal Soeharto

Minggu, 10 Desember 2017 13:15 WIB

Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Agung Laksono (kanan) menunjukkan Surat Keputusan pencalonan Airlangga Hartarto (kiri) sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar di Kantor PPK Kosgoro 1957, Kebayoran Baru, Jakarta, 2 Desember 2017. Tempo/Zara Amelia Adlina

TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah kandidat calon Ketua Umum Golkar mulai mengerecut walau status pelaksanaan Munaslub Golkar masih mengambang. Tiga nama sudah digadang-gadangkan, yaitu Airlangga Hartarto, Idrus Marham, dan Siti Hediati alias Titiek Soeharto. Apa saja kelebihan mereka?

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Airlangga Hartarto misalnya, memiliki kelebihan dekat dengan Presiden Joko Widodo dan relatif sepi dari isu korupsi yang menghantui inkumben Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

"Kekurangannya, ia tidak punya banyak pengalaman operasional, organisasi di Golkar," ujar Qodari.

Baca juga: Titiek Soeharto Maju Ketum Golkar, Begini Tanggapan Mahyudin

Sedangkan Titiek Soeharto, ia anggap memiliki kelebihan nama besar mantan Presiden Soeharto. Soeharto, sebagaimana diketahui, adalah figur "bersejarah" di Golkar yang masih dihormati.

Advertising
Advertising

Secara finansial, kata Qodari, Titiek juga relatif lebih unggul dibandingkan kompetitornya. Namun, dia tak dekat dengan Presiden Joko Widodo. Ia dikenal lebih dekat dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, yang disebut-sebut sebagai calon penantang Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019.

"Pengalaman organisasinya juga kurang," ujar Qodari.

Jika Airlangga dan Titiek lemah di kemampuan organisasi, Idrus Marham sebaliknya. Menurut Qodari, Idrus unggul dibandingkan kompetitornya dalam hal organisasi karena punya pengalaman panjang, baik di luar maupun di dalam Golkar.

"Tapi, kekurangannya, pada 2014, dia (merupakan) Timses Prabowo-Hatta karena Sekjen Golkar," ujarnya menambahkan.

Terakhir, Qodari mengatakan pertarungan ketiga calon itu bakal serius jika Munaslub Golkar terealisasi. Dan, Presiden Joko Widodo, kata ia, harus terus memantau untuk memastikan Golkar tidak bergeser ke kubu oposisi lagi begitu ketua baru terpilih.

"Harus diasumsikan ada pihak-pihak yang punya agenda take over Golkar dan mengalihkan dukungan. Minimal, (Presiden Joko Widodo) harus membangun daya tawar," ujarnya mengakhiri.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Alasan Politikus Golkar Ajak Masyarakat di Sekitar IKN Tak Jual Lahan

17 jam lalu

Alasan Politikus Golkar Ajak Masyarakat di Sekitar IKN Tak Jual Lahan

Balikpapan, Samarinda, dan IKN akan menjadi kota segitiga yang memiliki posisi strategis sebagai pusat pertumbuhan di segala bidang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Undur Tenggat Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026, Apa Sebabnya?

19 jam lalu

Pemerintah Undur Tenggat Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026, Apa Sebabnya?

Pemerintah memundurkan tenggat waktu kewajiban sertifikasi halal bagi pelaku UMKM dari sebelumnya 17 Oktober 2024 menjadi 2026. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

1 hari lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Kata Bambang Soesatyo soal Potensi Gibran Jadi Ketua Umum Golkar

1 hari lalu

Kata Bambang Soesatyo soal Potensi Gibran Jadi Ketua Umum Golkar

Bambang Soesatyo mengatakan Partai Golkar secara prinsip menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin masuk partainya, termasuk Gibran.

Baca Selengkapnya

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

1 hari lalu

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

Golkar menyatakan bakal calon pendamping Airin di Pilkada Banten sedang dikomunikasikan dengan partai-partai lain.

Baca Selengkapnya

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

1 hari lalu

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

Nasdem menyatakan penambahan kementerian melalui revisi UU Kementerian Negara menciptakan partisipasi publik.

Baca Selengkapnya

Tenggat Sertifikasi Halal Diundur, BPJH: Fasilitasi Terkendala Anggaran Terbatas

1 hari lalu

Tenggat Sertifikasi Halal Diundur, BPJH: Fasilitasi Terkendala Anggaran Terbatas

Kepala BPJPH Kementerian Agama, Muhammad Aqil Irham mengatakan, selama ini fasilitasi sertifikasi halal bagi UMK terkendala keterbatasan anggaran.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

2 hari lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

2 hari lalu

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membenarkan Koalisi Indonesia Maju mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur.

Baca Selengkapnya