Munaslub Golkar Bisa Digelar, Asal Memenuhi Syarat Ini

Selasa, 28 November 2017 13:38 WIB

Rapat pleno DPP Golkar menyetujui Sekretaris Jenderal Idrus Marham diangkat sebagai pelaksana tugas ketua umum gantikan Setya Novanto.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya Ace Hasan Syadzily mengatakan pergantian ketua umum lewat musyawarah nasional luar biasa bisa dilakukan meski rapat pleno DPP Partai Golkar pekan lalu memutuskan menunggu hasil sidang praperadilan Setya Novanto. Syaratnya, desakan munaslub itu diusulkan minimal dua pertiga dari 34 pengurus DPD tingkat provinsi.

"Rapat pleno harus dihormati, tapi desakan DPD I itu institusi sendiri, berdiri sendiri, dan tak terkait dengan rapat pleno, karena soal desakan terhadap munaslub itu dijamin dalam AD/ART Partai Golkar," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 28 November 2017.

Baca juga: Parlemen Global Banyak Pertanyakan Kasus E-KTP Setya Novanto

Ia menjelaskan, sebagai upaya penyelamatan partai, desakan munaslub dari DPD tingkat I sah menurut organisasi. "Saya kira DPP Golkar harus segera merespons cepat desakan tersebut dan tidak ada alasan bagi Partai Golkar untuk menolak. Sebab, hal tersebut telah dijamin melalui AD/ART," ujarnya.

Lantaran keputusan rapat pleno dan desakan munaslub dari DPD adalah dua hal berbeda, tutur Ace, yang akan berlaku nantinya bergantung pada seberapa cepat pengurus DPD tingkat I mengumpulkan tanda tangan untuk mendorong dilakukannya munaslub.

Advertising
Advertising

"Jika yang paling cepat, misalnya, desakan munaslub (dibanding keputusan praperadilan), sebaiknya DPP Golkar merespons lebih cepat lagi," katanya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini mengaku tidak tahu sudah berapa banyak tanda tangan untuk menggelar munaslub terkumpul. Namun, berdasarkan informasi yang ia terima, jumlahnya sudah mendekati angka minimal.

Baca juga: Airlangga Hartarto Kantongi Izin Jokowi untuk Jadi Ketum Golkar

Dorongan untuk melakukan munaslub berembus sejak Setya Novanto selaku ketua umum ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi setelah ditetapkan menjadi tersangka dugaan korupsi pengadaan proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Namun rapat pleno memutuskan pergantian ketua menunggu sidang praperadilan.

Skenarionya, bila Setya memenangi praperadilan, munaslub tidak dapat dilakukan. Bila sebaliknya, DPP Partai Golkar akan meminta Setya mengundurkan diri. Jika ia keberatan, DPP akan menyelenggarakan munaslub.

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

16 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

24 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

25 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

26 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

29 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

35 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

35 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

41 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya