TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian, yang juga menjabat Koordinator Bidang Perekonomian Partai Golkar, Airlangga Hartarto, membenarkan, tiga hari lalu, dia sudah mendapat izin dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
"Tiga hari yang lalu, saya menemui beliau itu untuk meminta izin terkait dengan kondisi Partai Golkar sekarang. Saya minta izin untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar," katanya setelah menyampaikan keynote speech dalam fokus group discussion dengan tema "Membangun Industri Nasional Berkelanjutan" di Ruang Sumba, Hotel Borobudur, Senin, 27 November 2017.
Baca juga: Ketua DPD Golkar DKI: Airlangga Cocok dengan Generasi Milenial
Airlangga merupakan kandidat kuat untuk menggantikan Setya Novanto, yang sekarang menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, sebagai Ketua Umum Golkar.
Dia juga menjelaskan, Presiden mengizinkan dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar. "Saya dibolehkan untuk ikut karena saya akan membantu beliau. Jadi saya meminta dukungan dari beliau", ucapnya.
Airlangga Hartarto optimistis akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar, tapi dia mengembalikan hal itu kepada pengurus di pusat dan daerah. Sebab, menurutnya, pengurus dan para kaderlah yang menentukan.
Baca juga: Airlangga Hartarto Janji Naikkan Lagi Elektabilitas Golkar
Hingga saat ini, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar belum mengagendakan musyawarah nasional luar biasa sebagai wadah untuk mencari pengganti Setya. Pemimpin Golkar saat ini dipegang pelaksana tugas Ketua Umum, Idrus Marham.
MOH. KHORY ALFARIZI