Kemensos: Pengungsi Korban Penyanderaan Papua Mengalami Kecemasan

Reporter

Antara

Sabtu, 25 November 2017 09:49 WIB

Petugas mendata ratusan warga tiga desa, Banti, Utikini dan Kimbeli, Distrik Tembagapura usai dievakuasi dari desa yang diduduki KKB, di Gedung Eme Neme Yauware, Timika, Papua, 20 November 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Timika - Mayoritas Pengungsi asal Kampung Banti, Kimbeli dan Opitawak, Distrik Tembagapura yang dievakuasi ke Timika, Papua, mengalami kecemasan dan rasa takut berlebihan. Demikian hasil penilaian cepat Koordinator Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kementerian Sosial Milly Mildawati di Timika, Sabtu, 25 November 2017.

Milly mengatakan anak-anak pengungsi dari Tembagapura mengalami ketakutan mendengar suara keras, seperti suara teriakan. "Kalau dengar suara teriakan, mereka akan segera berlari," kata Milly.

Baca: 4 Tuntutan Koalisi Sipil untuk Papua tentang Penyanderaan Warga

Menurut dia kondisi itu terjadi lantaran anak-anak pengungsi mendengar suara tembakan senjata api selama kelompok kriminal bersenjata menguasai wilayah sekitar Tembagapura selama lebih dari tiga pekan. Selama masa isolasi, kata dia, sandera kekurangan pasokan bahan makanan lantaran akses keluar masuk kampung dijaga oleh kelompok bersenjata.

Kemensos mengirim tiga orang pendamping layanan dukungan sosial ke Timika untuk membantu memulihkan kondisi psikologis para pengungsi, terutama anak-anak. Tim LDP Kemensos dibantu oleh Satuan Bakti Pekerja Sosial Kabupaten Mimika, para guru dan relawan pekerja sosial, Pramuka, Palang Merah Indonesia Mimika, Tagana dan lainnya.

Simak: Begini Kondisi Warga Mimika Papua di Tempat Penampungan

Beberapa anak pengungsi mengaku ingin segera kembali ke kampungnya di Tembagapura. "Saya ingin pulang ke rumah di kampung agar bisa bermain bola dengan teman-teman," kata Warlex, bocah sembilan tahun yang ikut mengungsi ke Timika bersama orang tuanya.

Setelah lima hari menempati posko pengungsian sementara di Gedung Eme Neme Yauware Timika, Jumat petang, 24 November 2017, sebanyak 806 pengungsi asal Tembagapura tersebut dipindahkan ke Kampung Damai, Distrik Kwamki Narama.

Lihat: Penyanderaan di Papua, Wiranto: Akan Ada Operasi Lanjutan

Koordinator pengungsi, Kemaniel Waker, mengatakan pemindahan warga pengungsi ke Kwamki Narama lantaran suhu udara di Gedung Eme Neme Yauware sangat panas dan tidak cocok dengan para pengungsi yang terbiasa tinggal di wilayah pegunungan yang bersuhu dingin.

Kamaniel juga khawatir banyak anak dan orang dewasa terjangkit penyakit menular jika berlama-lama bertahan di gedung tersebut. Di lokasi baru, pengungsi menempati gedung lama Gereja Kemah Injil Indonesia Wilayah II Pegunungan Tengah Papua, Jemaat Anugerah. Rencananya pada Sabtu pagi ini para pengungsi sudah bisa pergi dan tinggal sementara di rumah keluarganya masing-masing.


Berita terkait

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

16 menit lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

2 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

3 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

3 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

17 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

2 hari lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

2 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

2 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

2 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya