Wasekjen Golkar: Baiknya Ganti Ketua Umum Dulu, Baru Ketua DPR

Selasa, 21 November 2017 10:53 WIB

(ki-ka) Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, Sekjen Idrus Marham, Wasekjen Bidang Pemenangan Pemilu Sulawesi Selatan Abdillah Natsir, dan Wasekjen Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Timur Misbakhun memberikan keterangan kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, 27 Oktober 2017. TEMPO/Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan ada dua mekanisme pergantian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang saat ini dijabat Setya Novanto. Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar, kata Ace, dapat ditetapkan setelah terpilih pelaksana tugas ketua umum atau ketua umum definitif Partai Golkar.

"Dua-duanya bisa dilakukan," kata Ace di kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta pada Senin, 22 November 2017.

Baca: Lima Politikus Golkar Ini Incar Kursi Setya Novanto di DPR

Kendati begitu, Ace mengatakan pergantian sebaiknya dilakukan setelah terpilih ketua umum Golkar yang baru. Ace mengatakan opsi ini lebih baik mengingat ketua DPR merupakan jabatan strategis.

"Tentu sebaiknya ditentukan setelah DPP Partai Golkar dengan ketua umum yang definitif, karena sebagai kepanjangan dari tugas partai, user utamanya itu ketua umum," kata Ace.

Advertising
Advertising

Baca: Idrus Marham: Jangan Buru-buru Bahas Pergantian Setya Novanto

Wacana pergantian ini mengemuka setelah Ketua DPR Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus korupsi e-KTP. Setya yang juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar ini diduga terlibat dalam korupsi proyek senilai Rp 5,84 triliun tersebut. Setelah Setya resmi ditahan pada Ahad, 19 November 2017 kemarin, desakan mengganti Setya baik dari posisi Ketua DPR maupun Ketua Umum Golkar, menguat.

Jika merujuk pada opsi yang disampaikan Ace, pergantian ketua DPR baru dapat dilakukan setelah pergantian ketua umum Golkar. Pergantian ketua umum partai sendiri memerlukan mekanisme musyawarah nasional luar biasa yang diusulkan oleh DPP Partai Golkar atau dua pertiga Dewan Pengurus Daerah I Partai Golkar. "Menurut saya sebaiknya penunjukan ketua DPR itu ditentukan saat setelah munaslub," kata Ace.

Ace mengatakan, pergantian ketua Dewan setelah mekanisme internal partai akan dapat mengurangi kegaduhan di DPR, serta menghindari kemungkinan bongkar pasang posisi akibat perbedaan pendapat antara pelaksana tugas ketua umum dan ketua umum definitif soal ketua DPR. "Karena ketua umum berbeda dengan Plt (pelaksana tugas) lebih bagus nunggu fix, supaya tidak menimbulkan gonjang-ganjing lagi sebab pergantian ketua DPR akan menimbulkan kegaduhan terutama di DPR," kata Ace.

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

12 jam lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

17 hari lalu

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

Tidak hanya tahun ini, Setya Novanto alias Setnov pun mendapat remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

17 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

17 hari lalu

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

Sejumlah rekayasa hukum yang dilakukan Setya Novanto saat menjalani proses hukum tak bisa dianggap main-main.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

19 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

19 hari lalu

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

Dua pengacara Tim hukum Prabowo-Gibran, OC Kaligis dan Otto Hasibuan jadi pembela Sandra Dewi, istri Harvey Moeis dalam kasus korupsi tambang timah

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

19 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

19 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Ketentuan Remisi Lebaran Seperti yang Diperoleh Setya Novanto, Mantan Bupati Cirebon, dan Eks Kakorlantas Djoko Susilo

20 hari lalu

Ketentuan Remisi Lebaran Seperti yang Diperoleh Setya Novanto, Mantan Bupati Cirebon, dan Eks Kakorlantas Djoko Susilo

240 narapidana Lapas Sukamiskin mendapat remisi termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo. Apa itu remisi dan bagaimana ketentuannya?

Baca Selengkapnya

240 Narapidana Korupsi di Lapas Sukamiskin Dapat Remisi Idul Fitri 2024, Ada Setya Novanto hingga Eks Kakorlantas Djoko Susilo

20 hari lalu

240 Narapidana Korupsi di Lapas Sukamiskin Dapat Remisi Idul Fitri 2024, Ada Setya Novanto hingga Eks Kakorlantas Djoko Susilo

Kalapas memastikan, tidak ada narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin yang langsung bebas atau mendapatkan remisi khusus II.

Baca Selengkapnya