Curhat Politikus Golkar: Setya Novanto Tahanan, Jadi Sulit..

Minggu, 19 November 2017 08:02 WIB

Ketum Partai Golkar Setya Novanto memakai helm saat meresmikan "Topping Off" gedung baru Partai Golkar di Jakarta, 12 November 2017. KPK menyambangi kediaman Setya untuk menjemput paksa karena berulang kali mangkir dari panggilan pemeriksaan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Status Setya Novanto yang kini menjadi tahanan Komisi Pemberatasan Korupsi sejak Jumat 17 November 2017 dirasakan bagi para politikus Partai Golkar. Ketua Partai Golkar Andi Sinulingga mengaku dengan kondisi kasus hukum yang melanda Ketua Umum mereka, Golkar harus berbenah.

"Saya kira jalan yang paling baik, mencari alternatif seperti yang diusulkan Jusuf Kalla (JK), Ginandjar Kartasasmita. Dedi Mulyadi juga menyempaikan perlu ada penyelamatan partai,” kata Andi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 November 2017.

BACA:Golkar Tersandera Setya Novanto, Akbar Serukan Munaslub

Sejumlah politikus senior Golkar menyarankan agar pengurus Golkar bergerak melakukan pembenahan. Waki Ketua Dewan Kehormatan Partai Akbar Tanjung menyerukan digelarnya Munaslub. Sebelumnya, mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla juga menyerukan adanya penyelamatan partai.

" Kalau ketua menghilang bagaimana partainya? Masak partai menghilang juga?" kata lelaki yang akrab disapa JK itu di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis, 16 November 2017.

Advertising
Advertising

Baca: Setya Novanto Bermasalah, Rakernas Partai Golkar Tetap Digelar

Diakui Andi, penetapan Setya Novanto sebagai tersangka membuat banyak urusan Partai tersendat. “Ketua Umum (Setya Novanto) tahanan, kami berkunjung pun harus menyesuaikan dengan rumah sakit dan prosedur penahanan. Jadi sangat sulit bagi partai golkar untuk membahas bersama ketua,” kata Andi.

Andi mengatakan, di lingkup internal partai telah diakukan banyak diskusi soal pergantian Setya Novanto dari jabatannya sebagai ketua umum. Partai Golkar akan mengadkan rapat untuk membahas hal itu minggu depan.

Selama ini, kata Andi, kekosongan kepemimpinan selama Setya Novanto terjerat kasus Korupsi tidak banyak mempengaruhi sistem di partai Golkar. Namun menurutnya, Golkar tidak boleh terus menerus menjustifikasi bahwa tidak ada pengaruh figur pemimpin. “Perlu ada konsensus karena perlu cepat me-recovery diri,” ujar Andi.

BACA: Cerita Pengurus Daerah Soal Setya Novanto Jadi Ketua Umum Golkar

Menurut Andi, sistem di Partai Golkar sudah berjalan dengan baik di bawah kendali Kepala harian dan Sekertaris Jenderal. Namun Andi mengatakan, dengan kondisi Setya Novanto, Partai Golkar perlu berbenah untuk memikirkan soal market share dalam pilkada, pileg maupun pemilu nanti.

Ia mengatakan Partai Golkar sendiri memiliki harapan yang besar pada tahun 2020. Menurutnya, yang terbaik dari partai saat ini adalah konsen terhadap generasi muda kader Golkar. “Nantinya, apa yang publik enggak suka, itu yang harus dijaga oleh anak muda golkar,” ujar Andi.

RIANI SANUSI PUTRI

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

32 menit lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

15 jam lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

15 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

1 hari lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

3 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

3 hari lalu

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

Wali Kota Bobby Nasution menunjuk pamannya, Benny Sinomba Siregar sebagai Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Medan.

Baca Selengkapnya