Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menjawab pertanyaan wartawan saat mendatangi gedung KPK, Jakarta, 11 September 2017. Kedatangan Idrus tersebut untuk mengantarkan surat keterangan sakit Ketua DPR RI Setya Novanto yang tak memenuhi panggilan KPK guna menjalani pemeriksaan sebagai tersangka atas kasus pengadaan E-KTP. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya Idrus Marham mendadak mendatangi Markas Besar Kepolisian RI, Jakarta Selatan, Kamis pagi, 16 November 2017. Ia mengenakan baju batik bercorak cokelat dan putih.
Saat ditanya tentang maksud kedatangannya, Idrus mengatakan ke Mabes Polri hanya untuk keperluan acara ulang tahun Partai Golkar. "Ada ulang tahun Partai Golkar," ujar Idrus.
Ia menyangkal kedatangannya ke Mabes Polri terkait dengan kasus Setya Novanto. Ia mengaku tidak ada kaitan antara kedatangannya dan kasus Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Sebelum mendatangi Mabes Polri, Idrus mengunjungi rumah Setya di Jalan Wijaya XIII Nomor 19, Jakarta Selatan, yang digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi tadi malam. Ia datang ke rumah Setya sekitar pukul 08.00. Idrus mengaku menyambangi rumah Setya untuk melihat kondisi keluarga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu. "Saya kira keluarga Ketua Umum Golkar perlu penguatan," ucap Idrus.
Idrus juga mengaku belum mengetahui keberadaan Setya. Komunikasi terakhir dengan Setya, tutur dia, dilakukan kantornya di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, pada siang menjelang sore hari kemarin. "Kalau tahu, saya tidak ke sini. Saya akan ketemu," katanya.
Soal penggeledahan rumah Setya oleh KPK, Idrus mengaku harus membicarakannya dengan berbagai pihak. “Saya harus mengkomunikasikan dengan struktur internal Partai Golkar mengenai penggeledahan rumah Ketua Umum Golkar tadi malam.”