18 Keluarga di Balikpapan Mengungsi Akibat Semburan Gas

Reporter

Andita Rahma

Sabtu, 11 November 2017 06:38 WIB

Seorang polisi sedang mengatur lalu lintas kendaraan di lokasi semburan gasmethan di jalan raya Porong (12/4). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Balikpapan - Gas bercampur air dari sumur bor sedalam 35 meter yang dibuat pekerja pembangunan apartemen di RT 10, Kelurahan Sepinggan Raya, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, hingga Jumat, 10 November 2017 malam masih menyembur. 18 keluarga mengungsi untuk menghindari bahaya semburan, menyusul kebakaran yang menghanguskan tiga rumah bedeng di kawasan itu.

Semburan gas sempat berhenti pada Senin malam hingga Rabu. “Tapi sejak Kamis menyembur lagi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Suseno pada Jumat, 10 November 2017.

Baca: Gas Beracun di Sawangan Bisa Disuling Jadi LPG

Menurut Kepala Seksi Operasi Badan Serach and Rescue/SAR Nasional (Basarnas) setempat Octavianto, semburan gas itu mencapai ketinggian 20 meter disertai bau menyengat khas gas metan. Warga dilarang mendekat dan dilarang merokok hingga radius 50 meter dari sumur. "Semburannya juga menimbulkan bunyi desis yang keras," kata Octavianto.

Lima keluarga dengan 11 jiwa kehilangan tempat tinggal. Empat orang di antaranya menderita luka bakar hingga 30 persen. Para korban masih dirawat di rumah sakit hingga kini.

Baca juga: Semburan Liar di Prabumulih Ditangani Pertamina

BPBD Balikpanan berkoordinasi dengan kontraktor proyek pembangunan apartemen, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Balikpapan, serta perusahaan minyak dan gas (migas) Pertamina RU V maupun Total E&P Indonesie.
Dua perusahaan migas itu dilibatkan karena memiliki tenaga ahli dan teknologi dalam mengatasi semburan gas seperti ini.

Sejak dua tahun lalu, sudah dua kali hal serupa terjadi di kawasan Sepinggan. Pada 2016 gas menyembur dari lubang di tanah di belakang Gereja Bethany di Jalan Syarifuddin Yus. Tapi semburan gas saat itu tidak menimbulkan kerugian apa-apa karena jauh dari pemukiman warga. Namun, kali ini semburan terjadi di kawasan permukiman, sehingga mengakibatkan kebakaran.

ANTARA

Berita terkait

Pertamina EP Tangani Semburan Gas di Blora

3 Desember 2020

Pertamina EP Tangani Semburan Gas di Blora

PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field menangani semburan gas yang muncul di sumur air di Desa Ngraho, Blora, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Gunung Kerinci Semburkan Asap Hitam 600-800 Meter

22 April 2016

Gunung Kerinci Semburkan Asap Hitam 600-800 Meter

Masyarakat, terutama para pendaki, diminta agar tidak mendekati kawah aktif Gunung Kerinci dalam radius 300 meter, karena sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya

Gunung Egon Semburkan Gas Beracun

18 Januari 2016

Gunung Egon Semburkan Gas Beracun

Selain mengembuskan asap beracun, aktivitas kegempaan Gunung Egon mencapai 10 kali sehari.

Baca Selengkapnya

Gas Beracun di Sawangan Bisa Disuling Jadi LPG

23 Juli 2015

Gas Beracun di Sawangan Bisa Disuling Jadi LPG

Petugas laboratorium menemukan gas metan dari lubang galian sumur di permukiman warga Sawangan, Kota Depok.

Baca Selengkapnya

Galian Sumur Keluarkan Gas Beracun, Tiga Orang Pingsan  

23 Juli 2015

Galian Sumur Keluarkan Gas Beracun, Tiga Orang Pingsan  

Setelah menggali sumur, keluar air bercampur lumpur berbau belerang.

Baca Selengkapnya

Total Tutup Lima Sumur di Blok Mahakam  

13 November 2013

Total Tutup Lima Sumur di Blok Mahakam  

Ditutup agar kebocoran tidak menyebar.

Baca Selengkapnya

Berkabut, Semburan Gas Mahakam Belum Bisa Distop

11 November 2013

Berkabut, Semburan Gas Mahakam Belum Bisa Distop

Gas metana masih terpancar.

Baca Selengkapnya

Gas Mahakam Bocor, SKK Migas Jamin Produksi Aman

11 November 2013

Gas Mahakam Bocor, SKK Migas Jamin Produksi Aman

Semburan gas belum bisa dihentikan.

Baca Selengkapnya

Atasi Kebocoran Gas, Total Datangkan Tim Asing

11 November 2013

Atasi Kebocoran Gas, Total Datangkan Tim Asing

Semburan gas Blok Mahakam belum bisa diatasi.

Baca Selengkapnya

Semburan Liar Sumur di Tarakan Ditangani  

1 November 2013

Semburan Liar Sumur di Tarakan Ditangani  

Semburan liar bermaterial pasir dan gas setinggi 25-30 meter tersebut terjadi sejak Rabu sore, sekitar pukul 17.30 Wita.

Baca Selengkapnya