TEMPO.CO, Jambi - Sejak sepekan terakhir, Gunung Kerinci mengeluarkan semburan asap hitam dari dalam kawahnya. Semburan mencapai ketinggian 600 meter hingga 800 meter. Hal itu dikemukakan oleh Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat Yohan Hendratmoko.
"Memang sejak sepekan terakhir menyemburkan asap hitam pekat setinggi 600-800 meter. Namun statusnya masih belum berubah seperti sebulan lalu, yakni berstatus waspada," kata Yohan kepada Tempo, Jumat, 22 April 2016.
Baca juga:
Menurun Yohan, pihaknya telah melarang masyarakat, terutama para pendaki, agar tidak mendekati kawah aktif Gunung Kerinci dalam radius 300 meter. "Sangat berbahaya," ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jambi sudah merencanakan segera membangun jalan sebagai jalur evakuasi warga. Hal itu dilakukan mengantisipasi terjadinya letusan Gunung Kerinci, gunung dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut itu.
"Kami memang sudah punya rencana membangun jalan evakuasi bagi warga Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci guna menghindari korban jiwa,” kata Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli, Jumat, 22 April 2016.
Menurut Zola, jalan yang akan dibangun sepanjang 45 kilometer menghubungkan Desa Pauh Tinggi, Kecamatan Kayuaro serta Desa Batu Hampar dan Desa Betung Mudik, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci. “Biaya pembangunannya senilai Rp 50 miliar sudah disiapkan,” ucapnya.
Pemerintah Provinsi Jambi, kata Zola, juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup guna meminta izin alih fungsi menembus kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat.
Zola menjelaskan, jalan evakuasi itu melewati kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat, sehingga perlu meminta izin alih fungsi ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, sebagai lembaga yang berwenang atas kawasan itu. “Kami harapkan izin alih fungsi itu cepat keluar,” ujarnya.
Bupati Kerinci Adi Rozal mengatakan sangat mendambakan adanya jalan sebagai jalur evakuasi warga bila sewaktu-waktu Gunung Kerinci meletus. "Jalur evakuasi itu sagat penting, apalagi dalam sebulan terakhir kondisi Gunung Keinci berstatus waspada," tuturnya.
SYAPUL BAKHORI