Pilkada 2018, Kapolda Papua Sebut Sistem Noken Berpotensi Konflik

Selasa, 10 Oktober 2017 17:15 WIB

Panita TPS membawa tas noken saat Pilkada serentak di TPS distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, Papua, 9 Desember 2015. Pilkada serentak di Papua diikuti 11 kabupaten, yakni Yakuhimo, Nabire, Keerom, Asmat, Waropen, Merauke, Boven Digul, Pegunungan Bintang, Supiori, Memberamo Raya, dan Yalimo. TEMPO/Maria Hasugian

TEMPO.CO, Semarang – Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan penggunaan sistem noken dalam Pemilihan Kepala Daerah 2018 di Papua berpotensi menimbulkan konflik. Ia menyebutkan setidaknya terdapat 14 kabupaten yang masih menggunakan sistem noken tersebut.

“Kalau di Papua ini masih berlakunya sistem noken, ini masih menjadi kerawanan sendiri,” kata Boy di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 10 Oktober 2017. Boy menjelaskan kerawanan itu muncul ketika terjadi saling klaim suara dari setiap pendukung pasangan calon.

Baca: Pilkada 2018, Kapolri: Jawa Barat dan Papua Paling Rawan Konflik

Boy Rafli menjelaskan sistem noken memberi peluang dukungan kelompok tertentu bisa diklaim oleh kelompok massa lain di suatu distrik. “Semua mengklaim bahwa kelompok A mendukung paslon tertentu mengatasnamakan kelompok dalam satu distrik,” ujarnya. Ketika itulah konflik atau sengketa suara berpotensi dipermasalahkan pasangan calon.

Ia pun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperjelas mekanisme sistem noken dalam pemungutan suara. Menurut Boy, standardisasi mekanisme baku diperlukan untuk mengantisipasi adanya konflik atas klaim suara dukungan di distrik pemilihan. ”Harus ada standar pemungutan suara dengan noken ini,” kata dia.

Advertising
Advertising

Baca: Jokowi Minta Polri Petakan Potensi Kerawanan di Pilkada 2018

Kalau standardisasi tidak dilakukan, menurut Boy, potensi konflik akibat sistem ini sulit dihindari. Lagipula, kata dia, penguatan sistem ini agar aspirasi masyarakat di setiap distrik bisa dipertanggungjawabkan dan menambah legitimasi proses pemilihan kepala daerah. “Tingkat kesulitan dengan sistem noken yang keliatannya secara kolektif mudah, tapi kalau dilihat ada kepentingan, bisa membuat distrik itu terpecah,” ujarnya.

Pelaksanaan pilkada di Papua menjadi perhatian. Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan Papua dan Jawa Barat menjadi daerah rawan konflik dalam pilkada 2018. Alasannya, selain menjadi lumbung suara yang besar, pilkada Papua juga sarat dengan permasalahan suku, agama, ras, dan antar-golongan. Kepolisian pun telah menyusun pemetaan potensi konflik yang muncul selama pilkada.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

Bawaslu mencatat dugaan pelanggaran tertinggi ditemukan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah lebih dari 500 laporan.

Baca Selengkapnya