Gatot Nurmantyo Siap Menjelaskan Soal Senjata ke DPR

Rabu, 4 Oktober 2017 10:02 WIB

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membawa wayang kulit disela pagelaran Wayang NKRI dengan lakon "Parikesit Jumeneng Noto" di depan Museum Fatahillah, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, 29 September 2017. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Cilegon - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan siap memberikan penjelasan kepada Dewan Perwakilan Rakyat soal isu impor senjata ilegal. Dia mengatakan DPR sebagai lembaga negara wajar apabila menanyakan hal itu.

"Ya, saya dengan senang hati akan menjelaskan," ungkap Gatot Nurmantyo di Cilegon, Banten, Selasa, 3 Oktober 2017.

Baca: Jenderal Gatot dan Tabir Pembelian Senjata Brimob

Sebelumnya, rekaman pernyataan Gatot Nurmantyo saat menggelar acara silaturahmi dengan para purnawirawan jenderal dan perwira aktif di TNI tersebar. Dalam rekaman suara itu, Gatot menyatakan ada sebuah institusi di Indonesia yang berencana mendatangkan 5.000 senjata dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo.

Belakangan, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengklarifikasi hal tersebut dan mengatakan senjata yang dimaksud adalah senjata yang dipesan Badan Intelijen Negara. Setelah itu, Polri ikut menjelaskan soal senjata jenis pelontar granat yang dipesannya, tapi kini tertahan di Bandara Soekarno-Hatta karena masih menunggu izin.

Advertising
Advertising

Baca: Bantah Berpolitik, Gatot Nurmantyo: Saya Mengurus Kedaulatan

Gatot menjelaskan, meskipun akan ada pemanggilan oleh DPR, dia belum mendapat panggilan resmi tersebut. Dia mengaku mengetahui tentang rencana pemanggilan itu dari media. "Saya baru baca di media, lihat di televisi, bahwa DPR akan memanggil," katanya.

Menurut Gatot, DPR melakukan hal wajar dalam pemanggilannya tentang isu senjata tersebut. Sebab, ucap dia, DPR merupakan lambang dari konstitusi. "Jadi mereka (DPR) meminta pertanggungjawaban TNI," ujarnya.

Gatot Nurmatyo sebelumnya pernah dua kali dipanggil Presiden Jokowi terkait dengan isu senjata. Saat ditanyai pers mengenai apa yang dibahas ketika bertemu dengan Presiden, Gatot menolak menyampaikannya. "Karena yang saya beri penjelasan hanya Presiden dan DPR," tuturnya.

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya