Polisi Mengecek Senjata yang Masih Tertahan di Bandara Soetta

Selasa, 3 Oktober 2017 13:22 WIB

KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail (kiri) bersama Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menunjukkan jenis senjata pelontar granat superti barang yang masih tertahan di kepabeanan Bandara Soetta ketika memberikan keterangan di Mabes Polri, Sabtu (30/9). Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto memastikan jika pembelian senjata yang didatangkan dari Bulgaria itu sesuai sesuai dengan prosedur. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan polisi akan mengecek ratusan senjata Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) beserta pelurunya yang masih ditahan di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Senjata itu masih tersimpan di kargo Unex.

"Pukul 10.00 WIB tadi ada kegiatan di Bandara. Pengecekan senjata," kata Setyo di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan pada Selasa, 3 Oktober 2017.

Baca : Eks Kepala Bais: Senjata Polri Ditahan di Bea Cukai itu Lazim

Namun Setyo belum bersedia berkomentar lebih jauh tentang kondisi senjata atau kapan senjata tersebut keluar. "Masih dicek," ujarnya.

Selain itu, Setyo tidak mau memberikan penjelasan lebih lebih lanjut mengenai penahanan senjata impor Polri ini. "Saya enggak mau timbulkan polemik baru. Tunggu saja Menkopolhukam sedang menyelesaikan masalah," kata dia.

Advertising
Advertising

Baca : Spesifikasi Senjata Polri yang Disinggung Gatot Nurmantyo

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto rencananya memang akan memanggil pihak-pihak terkait pembelian senjata impor untuk Brimob. Pihak yang diajak rapat adalah Badan Intelijen Negara, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kementerian Pertahanan, PT Pindad, dan Bea Cukai. Namun rapat tersebut dikabarkan batal digelar hari ini.

Impor senjata dan amunisi dilakukan PT Mustika Duta Mas. Kargo senjata itu tiba dengan pesawat Maskapai Ukraine Air Alliance dengan nomor penerbangan UKL 4024, Jumat 29 September 2017, pukul 23.30.

Kargo itu berisi senjata berat berupa 280 pucuk senjata Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40 x 46 milimeter. Senjata itu dikemas dalam 28 kotak (10 pucuk per kotak) dengan berat total 2.212 kilogram.

Berita terkait

Kemenkeu Bebaskan Bea Impor Senjata Alutsista

19 November 2019

Kemenkeu Bebaskan Bea Impor Senjata Alutsista

Kementerian Keuangan resmi menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 164 Tahun 2019 terkait pembebasan bea masuk impor persenjataan

Baca Selengkapnya

Soenarko Sedang Berkemas Sambut Penangguhan Penahanan

21 Juni 2019

Soenarko Sedang Berkemas Sambut Penangguhan Penahanan

Soenarko sedang berkemas menjelang penagguhan penahanan.

Baca Selengkapnya

Perbakin Diminta Transparan dalam Pengadaan Senjata

10 Oktober 2017

Perbakin Diminta Transparan dalam Pengadaan Senjata

Perbakin harus menunjukkan izin persetujuan Kapolri dan Kementerian Pertahanan ketika impor senjata api dan amunisinya.

Baca Selengkapnya

Perbakin Impor 500 Peluru, Begini Prosedurnya

8 Oktober 2017

Perbakin Impor 500 Peluru, Begini Prosedurnya

Impor senjata dan amunisi untuk olahraga, harus mendapat persetujuan dari polisi dan rekomendasi dari Perbakin.

Baca Selengkapnya

Perbakin Anggap Akurasi Peluru Produksi Pindad Tak Bagus

8 Oktober 2017

Perbakin Anggap Akurasi Peluru Produksi Pindad Tak Bagus

Perbakin mengajukan syarat untuk menakar ukuran amunisi produksi Pindad.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Amunisi Senjata Impor untuk Melumpuhkan

6 Oktober 2017

Polisi Sebut Amunisi Senjata Impor untuk Melumpuhkan

Amunisi senjata impor milik Polri digunakan hanya untuk melumpuhkan. Mabes TNI segera mengeluarkan rekomendasi terkait dengan senjata impor itu.

Baca Selengkapnya

TNI Akan Beri Rekomendasi Senjata Api Polri yang Masih Ditahan

6 Oktober 2017

TNI Akan Beri Rekomendasi Senjata Api Polri yang Masih Ditahan

Sebelumnya, senjata api yang dipesan Polri tertahan di Bandara Soekarno-Hatta karena belum memiliki izin dari Bais TNI.

Baca Selengkapnya

Senjata Impor Polri, Apa yang Terjadi Setelah Peninjauan BAIS?

5 Oktober 2017

Senjata Impor Polri, Apa yang Terjadi Setelah Peninjauan BAIS?

?Tim gabungan dari Markas Besar Polri dan BAIS TNI telah mengecek?senjata impor Polri.

Baca Selengkapnya

Senjata Impor Polri, Bagaimana Nasibnya?

4 Oktober 2017

Senjata Impor Polri, Bagaimana Nasibnya?

Nasib senjata impor Polri masih belum jelas karena rapat koordinasi di kantor Menkopolhukam batal digelar lantaran Panglima TNI berhalangan hadir.

Baca Selengkapnya

Moeldoko: Pengiriman Senjata Boleh Lewat Bandara Komersial

4 Oktober 2017

Moeldoko: Pengiriman Senjata Boleh Lewat Bandara Komersial

Moeldoko menyebut Indonesia memiliki ketentuan yang sangat ketat dalam hal pengiriman senjata.

Baca Selengkapnya