Sekber 65 Upayakan Rekonsiliasi Eks Tahanan Politik Pulau Buru

Sabtu, 30 September 2017 13:38 WIB

Eko Sutikno, mantan tapol berdiri di pintu gerbang pabrik beras, salah satu tempat ia pernah ditahan, di Kaliwungu, Jawa Tengah. Ia dipenjara dan kemudian diasingkan di Pulau Buru selama 14 tahun tanpa pengadilan atas tuduhan menjadi komunis karena ayahny

SOLO-Pada sekitar 1977-1979 rezim Orde Baru membebaskan ribuan tahanan politik dari Pulau Buru. Para tahanan yang dianggap terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia itu diasingkan ke Pulau Buru tanpa proses peradilan. Namun, terbebas dari tahanan bukan berarti lepas dari kesulitan. "Banyak problem yang harus mereka hadapi saat kembali ke tengah masyarakat," kata Koordinator Sekretariat Bersama (Sekber) 65 Winarso saat ditemui Jumat, 29 September 2017.

Banyak diantara mereka yang kehilangan tempat tinggal lantaran sudah dikuasai oleh orang lain. Tidak sedikit pula yang kesulitan menemukan keluarganya lantaran telah tercerai berai. Belum lagi mereka harus menerima cibiran masyarakat serta kehilangan sejumlah hak sebagai warga negara.

Baca: Anak Tapol 1965 Bisa Hidup Damai di Banyumas

Kondisi itu menyebabkan para eks tahanan politik akhirnya memilih bergabung dengan beberapa lembaga yang memperjuangkan hak-hak mereka. "Satu orang bisa ikut dua hingga tiga organisasi," kata Winarso yang pernah berkecimpung di Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 65.

Banyaknya lembaga yang memiliki visi dan misi dianggap merepotkan. Sejak 2005 beberapa lembaga lantas menginiasi sebuah aliansi bersama berupa Sekretariat Bersama 65. Namun, kesepakatan itu bubar di tengah jalan. Sekber 65 akhirnya menjadi organisasi yang berdiri sendiri. "Kami bergerak langsung ke akar rumput dengan melakukan pendampingan intensif kepada para korban," kata Winarso.

Simak: Bekas Tahanan Politik Bukukan Sketsa Pulau Buru

Sekber 65 mendampingi sekitar 1.500 orang bekas tahanan politik di delapan daerah di Jawa Tengah. Mereka tersebar di Solo, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Purbalingga, Cilacap, Banyumas dan Magelang. Salah satu upaya yang diperjuangkan Sekber 65 adalah membangun rekonsiliasi. Mereka sering membuat pertemuan-pertemuan dengan mengundang masyarakat umum. "Meski terkadang masyarakat banyak yang takut untuk datang," katanya.

Setelah belasan tahun upaya-upaya yang dilakukan mulai menampakkan hasil. Di tataran akar rumput, eks tahanan politik sudah bisa hidup berdampingan dengan masyarakat. "Puncak keberhasilan baru kami dapatkan pada acara Agustusan kemarin," kata Winarso.

Lihat: Tudingan PKI dan Cerita Histeria Tiap 30 September

Pada saat itu, kata Winarso, Sekber 65 mengadakan kegiatan gerak jalan bersama antara para eks tahanan politik dengan masyarakat di sebuah perkampungan di Solo. "Kami gelar melalui program Kampung Peduli Hak Asasi Manusia," katanya. Para eks tahanan politik dari daerah lain yang ikut bergabung dalam gerak jalan itu diterima dengan baik oleh warga. "Terjadi dialog-dialog yang sangat alami selama acara berlangsung."

Menurut Winarso, Sekber 65 telah memberi bukti bahwa rekonsiliasi bisa berhasil dilakukan meski di tingkat kampung. "Pemerintah semestinya bisa melakukan hal serupa di tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional," katanya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.

Baca Selengkapnya

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

26 September 2022

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.

Baca Selengkapnya

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

11 Juli 2022

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

1 Juni 2022

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

Pemerintah belakangan menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Sejak kapan hal tersebut berlaku?

Baca Selengkapnya