Setya Novanto Diminta Mengabaikan Rekomendasi Yorrys Raweyai

Kamis, 28 September 2017 19:55 WIB

Foto Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto, yang tengah dirawat di rumah sakit dengan sejumlah alat medis terpasang di badannya. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar Bidang Ketenagakerjaan Ali Wongso Sinaga mengatakan rekomendasi penonaktifan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar bukanlah keputusan dewan pimpinan pusat, tapi hasil dari tim kajian elektabilitas yang disampaikan saat rapat harian, Senin, 25 September lalu.

Ali, yang hadir dalam rapat harian tersebut, mengatakan rapat hanya menyetujui agar rekomendasi tersebut disampaikan kepada Setya selaku Ketua Umum. "Jadi bukan keputusan rapat, apalagi disebut pleno, bukan. Tapi itu dari sekelompok orang yang disebut tim elektabilitas," katanya di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis, 28 September 2017.

Baca juga: Marak Desakan Mundur, Soksi Minta Setya Tetap Memimpin Golkar

Karena bukan keputusan dewan pimpinan pusat, Ali meminta Setya tidak perlu merespons hasil rekomendasi tersebut. "Tidak. Tidak ada kewajiban, apalagi itu bukan keputusan rapat harian, tidak ada di situ sifatnya kekuatan yang konstitusional," tuturnya.

Ali menuturkan tetap mendukung Setya menjadi Ketua Umum. Terkait dengan statusnya sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan proyek Kartu Tanda Penduduk elektronik, ia mengedepankan asas praduga tak bersalah.

Baca juga: DPD Ingin Ambil Alih Perbaikan Citra Partai Golkar dari Setya

Sebelumnya, Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Yorrys Raweyai mengatakan tim kajian elektabilitas menemukan ada empat faktor yang menyebabkan elektabilitas Golkar menurun. Keempat faktor tersebut adalah Setya menjadi tersangka kasus e-KTP, tidak adanya tokoh kaliber nasional, efek pemilihan gubernur DKI Jakarta, dan belum terbangunnya soliditas.

Rencananya, Jumat besok, 29 September 2017, DPP Partai Golkar akan menggelar rapat guna mendengarkan jawaban Setya tentang rekomendasi itu. Ketua Harian Golkar Nurdin Halid mengatakan, bila Setya setuju dinonaktifkan, selanjutnya akan dipilih pelaksana tugas harian Ketua Umum.

Baca juga: Ada Kejanggalan di Foto Sakit Setya Novanto, Ini Jawaban Golkar

Namun, bila nanti Setya Novanto menolak dinonaktifkan, DPP Partai Golkar akan terus mengevaluasi seberapa jauh pengaruh negatif kasus yang menimpa Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu terhadap partai. “Kalau tidak ada masalah, ya, lanjut. Tapi, kalau evaluasi kami mengatakan terjadi masalah atau negatif, ya, kami harus konsolidasi,” ujar Nurdin, kemarin.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

18 hari lalu

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

Tidak hanya tahun ini, Setya Novanto alias Setnov pun mendapat remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

18 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

19 hari lalu

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

Sejumlah rekayasa hukum yang dilakukan Setya Novanto saat menjalani proses hukum tak bisa dianggap main-main.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

20 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

20 hari lalu

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

Dua pengacara Tim hukum Prabowo-Gibran, OC Kaligis dan Otto Hasibuan jadi pembela Sandra Dewi, istri Harvey Moeis dalam kasus korupsi tambang timah

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

20 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

20 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya