TEMPO.CO, Jakarta - Setara Institute mengeluarkan hasil penelitian Indeks Kota Toleran pada 2015. Peneliti Setara Institute Aminudin Syarif mengatakan, dalam penelitian tahun ini ada sepuluh kota yang dipilih sebagai kota toleran karena tidak pernah ada peristiwa yang menyebabkan konflik dan pelanggaran kebebasan beragama.
"Tetapi kami tidak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya ada peristiwa intoleran yang tidak dideteksi," kata Aminudin di Jakarta, 16 November 2015.
Baca Juga:
Dari hasil penelitan tersebut, kesepuluh kota yang dipilih paling toleran adalah Pematang Siantar (1,47), Salatiga (1,47), Singkawang (1,47), Manado (1,47), Tual (1,47), Sibolga (1,58), Ambon (1,58), Sorong (1,58), Pontianak (1,58), dan Palangkaraya (1,58).
Aminudin menjelasan, indikator penilaian dalam penelitian tersebut menggunakan skala 1-7. Indikator 1 menjelaskan nilai terbaik atau paling toleran suatu kota. Sementara indikator 7 menjadi nilai terburuk atau paling tidak toleran. "Ketika rendah di indikator ini tetapi tinggi di indikator lain, nilai indeksnya masih bisa kecil," katanya.
Penilaian ini juga diperoleh melalui beberapa variabel seperti regulasi pemerintah atau peraturan daerah yang dinilai diskriminatif, respon pemerintah terhadap insiden, regulasi sosial, dan demografi agama. Sementara terkait dengan konsep Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Aminudin mengatakan hampir semua daerah memiliki konsep yang sama.
“Sehingga yang membedakan adalah peristiwa dengan demografi agama yang makin berimbang. Yang dominan adalah peristiwa," ujarnya.
Dia menjelaskan, indikator peristiwa sosial memiliki bobot terbesar dengan 4 poin dibandingkan dengan RPJMD yang hanya 2 poin, dan demografi berdasarkan agama hanya sebesar 3 poin. Menurut dia, data tersebut diambil dengan beberbapa cara seperti pengaduan, laporan volunter yang ada di 18 provinsi, dari monitoring, dokumen resmi, dan media elektronik maupun media massa cetak yang memberi pemberitaan.
ARKHELAUS WISNU
Baca juga:
Teror Paris: Inilah 5 Kejadian Baru yang Menegangkan!
Wah, Depok Favorit bagi Kaum dengan Gaya Bercinta Berbahaya