Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rachmat Witoelar: Perubahan Iklim Mestinya Jadi Isu Pilkada

image-gnews
Menteri LH, Rachmat Witoelar menyimak saat rapat dengan komisi VII soal tentang Nasional Implementation Plan di DPR-RI Jakarta, Selasa (24/2). TEMPO/Wahyu Setiawan
Menteri LH, Rachmat Witoelar menyimak saat rapat dengan komisi VII soal tentang Nasional Implementation Plan di DPR-RI Jakarta, Selasa (24/2). TEMPO/Wahyu Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar, mengatakan masyarakat kurang mempedulikan perubahan iklim sehingga masih banyak yang tidak mengetahui isu besar nan global yang mengubah total kehidupan.

"Perubahan iklim itu bukan tentang besok hujan atau tidak. Namun, peningkatan suhu bumi karena pemanasan global akibat tingginya bahan bakar fosil seperti karbondioksia (CO2) yang berakibat bagi perubahan kehidupan," kata Rachmat usai menjadi pembicara dalam Climate Week yang diadakan Indonesia Climate Alliance (ICA) di Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2015.

Ia melanjutkan, beberapa dampak perubahan iklim seperti pergeseran waktu cocok tanam dan peningkatan suhu air laut akan mempengaruhi banyak aspek, seperti kesehatan, kehutanan hingga rentan terjadi bencana alam.

Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup ini menegaskan perubahan iklim adalah permasalahan yang sangat penting.

"Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon pernah mengatakan kita saat ini adalah generasi pertama yang bisa menangkal perubahan iklim karena generasi sebelumnya tidak memiliki pengetahuan, sarana, serta dana. Sayangnya, kita juga adalah generasi terakhir yang bisa melakukan itu, karena jika tidak, bumi akan mengalami kepunahan di generasi berikutnya, mulai tahun 2030," ujar Rachmat.

Rachmat kecewa masalah iklim hampir tidak pernah dibawa dalam visi misi seseorang yang mencalonkan diri menjadi kepala daerah di Indonesia karena perubahan iklim masih dianggap isu yang tidak populer dan tidak bisa mendatangkan suara pemilih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Semoga menjelang Pilkada serentak pada Desember 2015, climate change lebih mendapatkan tempat," ujar Rachmat.

Berdasarkan Indonesia Climate Alliance (ICA), perubahan iklim berdampak negatif banyak terhadap Indonesia, mulai terhadap sektor kelautan dan perikanan berupa penggenangan air laut di pesisir, erosi pantai dan sedimentasi, gelombang ekstrem, kerusakan terumbuk karang akibat pemutihan, sampai pergeseran ekosistem perairan yang mengganggu produktivitas perikanan.

ICA mencatat 24.000 pulau tenggelam karena naiknya permukaan air laut dan akan melonjak hingga dua ribu pulau pada 2030.

Selain itu, perubahan iklim juga membawa efek kesehatan mengerikan seperti penyebaran penyakit melalui serangga, udara, air, dan makanan akibat perubahan parameter suhu udara, curah hujan, kelembaban, dan cuaca ekstrem.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

3 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

7 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

7 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

7 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

12 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

18 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

22 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

25 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

30 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

37 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.