TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron memastikan Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS) tidak sampai masuk ke Indonesia. Menurut dia, beberapa pasien yang diduga terjangkit virus itu, seperti di Medan dan Pekanbaru, ternyata dinyatakan negatif.
"Kondisi klinisnya memang mirip seperti terjangkit MERS. Tapi, kan, setelah dilakukan uji laboratorium, mereka semuanya negatif," kata Ghufron saat dihubungi, Sabtu, 10 Mei 2014. "Bahkan beberapa kasus yang diduga MERS di Indonesia itu semuanya negatif." (Baca: Cermati Perkembangan Penyakit MERS)
Dia mengklaim telah meminta Kedutaan Besar RI di Saudi Arabia untuk melakukan sosialisasi bahaya dan pencegahan virus ini. "Artinya, sudah ada pencegahan dini dalam mencegah merebaknya virus ini," ujarnya.
Ghufron mengatakan, jika ada warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus MERS, seperti yang dialami oleh seorang warga Makassar, sebaiknya dilakukan pemulihan secara total. Selain itu, bagi wisatawan umrah yang hendak balik ke Tanah Air, Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan klinik di beberapa bandara, seperti Kualanamu, Ngurah Rai, Soekarno-Hatta.
"Mereka nantinya akan di-scan lalu kemudian dicek di klinik, apakah terjangkit atau tidak," ujarnya. "Kalau terjangkit, langsung diberikan rekomendasi ke rumah sakit untuk dilakukan pencegahan." (Baca juga: Ilmuwan Klaim Temukan Penangkal Penyakit MERS)
REZA ADITYA
Berita Terpopuler:
Ini Dia Klub Baru Ryan Giggs
9 Jam Bersaksi Kasus Century, Boediono: Saya Lega
Sampar Hitam Membuat Manusia Kuat
Begini Gaya Kontroversial Olga Syahputra