TEMPO.CO, Kediri - Masyarakat di sekitar Gunung Kelud boleh bernapas lega dalam beberapa tahun mendatang. Diperkirakan letusan Gunung Kelud yang akan datang hanya bersifat lelehan dan memunculkan kubah lava.
Ketua tim pemantau Gunung Kelud dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Umar Rosyadi, mengatakan letusan Kelud memiliki pola khusus yang selalu sama. Setelah fase letusan, akan diikuti dengan pembentukan kawah, dan disambung dengan kemunculan kubah lava. Pola ini akan berulang dalam periode yang tidak bisa ditentukan. "Ini hanya pola dan tidak bisa dijadikan patokan," kata Umar, Kamis 27 Februari 2014.
Namun demikian, pola letusan ini tampaknya tak pernah berubah dalam sejarah letusan Kelud. Seusai letusan tahun 1990 yang memuntahkan banyak material, misalnya. Danau kawah terbentuk setelah letusan tersebut. Erupsi berikutnya yang terjadi pada 2007 memunculkan kubah lava setelah melalui proses erupsi efusif atau lelehan. Dan pada 13 Februari 2014, Gunung Kelud kembali meletus dengan pola eksplosif yang sangat dahsyat, sama seperti letusan tahun 1990.
Umar menambahkan, jika pola letusan ini tak berubah, Gunung Kelud akan memasuki fase pembentukan danau kawah dalam dua-tiga tahun mendatang. Jadi, fase letusan berikutnya akan memunculkan kubah lava. "Kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi," katanya.
Hari ini tim PVMBG dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Kediri menggelar rapat evaluasi aktivitas Gunung Kelud. Rapat tersebut akan memutuskan status Gunung Kelud apakah diturunkan menjadi waspada ataukah dipertahankan dalam level siaga seperti saat ini.
HARI TRI WASONO
Terpopuler:
Bhatoegana Sangkal Terima Duit, Jaksa Akhirnya Putar Rekaman
Apa Kelemahan Timnas U19 Selama Tur Nusantara?
SCTV Tak Siarkan Timnas U19 di Batu dan Banyuwangi
Kesaksian Sutan Bhatoegana Seret Partai Demokrat