TEMPO.CO, Malang - Sejumlah polisi dikerahkan untuk mengamankan rumah ibadah di Malang, Jawa Timur, menyusul teror bom yang meledak di Vihara Ekayana, Jakarta Barat. Pengamanan tak hanya di lingkungan vihara, tapi juga masjid, gereja, klenteng, dan pura.
"Para perwira diturunkan untuk pengamanan langsung," kata juru bicara Kepolisian Resor Malang Kota, Ajun Komisaris Dwiko Gunawan, Senin, 5 Agustus 2013. Termasuk menyiagakan personel yang menggelar Operasi Ketupat, yakni sebanyak 267 personel.
Apalagi sejumlah posko Operasi Ketupat berdiri berdekatan dengan masjid, klenteng, vihara, dan gereja. Para personel, kata dia, bertugas mengamankan radius 500 meter dari posko. "Pengamanan ini merupakan upaya mencegah aksi terorisme," kata dia.
Sementara itu, Forum Komunikasi Antar-Umat Beragama (FKAUB) Kota Malang langsung melakukan konsolidasi. Tujuannya untuk menjaga toleransi dan komunikasi lintas iman. "Selama ini di Malang aman, tak ada gesekan," kata Ketua FKAUB Kota Malang, Sujoko.
Di Kota Malang terdapat empat vihara besar. Sedangkan untuk pengamanan diserahkan kepada aparat kepolisian. Serta melibatkan pengamanan swakarsa dari masing-masing agama.
Berdasarkan pantauan Tempo, tak ada pengamanan khusus di Vihara Dharma Mitra Arama, Kota Malang. Hanya tampak seorang satuan pengamanan yang berjaga di pintu masuk. Namun, tak ada personel kepolisian yang berjaga atau mengamankan.
"Di sini aman, tak khawatir ada konflik," katanya. Selain itu, sejauh ini tak ada instruksi untuk memperketat keamanan maupun menambah personel untuk berjaga. Total, di Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, terdapat sebanyak 20 vihara.
EKO WIDIANTO
Berita Lain:
Djoko Suyanto: Bom Vihara Rusak Kesucian Ramadan
Ini Jumlah Pemudik per H-4 Lebaran
Beragan Beri, Beraneka Manfaat
Strategi Jokowi Menekan Pendatang ke Jakarta