TEMPO.CO, Jakarta - Terjadi tanah longsor di Kota Manado setelah hujan deras mengguyur kota itu selama dua hari berturut-turut. Sabtu dinihari tadi, 20 Juli 2013, sekitar pukul 05.00 Wita, satu kelas di SD Negeri 106 Manado, Sulawesi Utara, rusak parah setelah diterjang longsoran tanah.
Tanah longsor ini mengakibatkan setengah bangunan SD rusak parah. Tak hanya dinding, bangunan juga rusak mulai dari atap kelas.
"Posisi sekolah itu memang berada di bawah. Jadi pas tanah longsor, kena lebih dulu itu atap, dan roboh semuanya," kata Fred Gumolung, warga Kelurahan Taas, Kecamatan Tikala, yang dekat dengan sekolah tersebut.
Kepala SDN 106 Manado, Debora A.J. Wallah, kepada Tempo mengatakan kejadian ini patut disesali dan disyukuri. "Memang patut disesali karena gedung kelas rusak. Tapi patut disyukuri karena kejadiannya pas belum ada orang di dalam kelas," kata Wollah.
Wollah sendiri mengatakan, akibat bencana ini, kegiatan sekolah diliburkan karena situasi yang belum aman sepenuhnya. "Apalagi sekarang cuacanya masih buruk. Lihat saja sendiri, masih ada angin dan langitnya hitam sekali," Wollah menambahkan.
Baca Juga:
Adapun Wakil Wali Kota Manado Harley A.B. Mangindaan menyatakan pihaknya akan segera meninjau lokasi tanah longsor tersebut agar dapat segera diantisipasi supaya tidak ada kegiatan belajar-mengajar yang terhambat.
"Kita akan lihat solusi sementaranya apa selama gedung kelas itu akan dibangun kembali. Jangan sampai ada kegiatan sekolah yang tidak berjalan gara-gara ini," kata Mangindaan.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh, kerugian akibat bencana itu ditaksir sebesar Rp 120 juta karena menimpa satu ruang kelas dan perabotan di dalamnya.
ISA ANSHAR JUSUF