TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyad Mbai, membantah kabar bahwa operasi penyergapan dan penembakan terduga terorisme di Makassar beberapa waktu lalu berkaitan dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan. Diduga, kabar ini sengaja diembuskan pasangan tertentu untuk menyerang pasangan lainnya.
Ansyad dihadirkan oleh pihak Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang sebagai saksi ahli dalam sidang gugatan sengketa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Dia mengungkapkan bahwa pada saat itu timnya melakukan operasi di Makassar sampai ke Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, setelah mendapat keterangan dari terduga teroris lainnya yang sudah ditangkap pihak Datasemen Khusus 88 Antiteror.
"Memang kami memasang lampu merah untuk Sulawesi Selatan. Saya menemui gubernur dan wakil gubernur menyampaikan untuk mewaspadai aksi terorisme ini. Apalagi Sulawesi Selatan termasuk daerah potensial," kata Ansyad.
Sidang hari ini adalah tahapan terakhir dari seluruh rangkaian persidangan sengketa pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan. Rencananya, awal pekan depan, Mahkamah Konstitusi akan mengeluarkan putusan.
IRFAN ABDUL GANI
Berita populer lainnya:
Minta Anas Mundur, Ulil Dinilai Blunder
Soal Anas, Didi Irawadi dan Ulil Tak Lagi Kompak
Dewan: Gubernur Jangan Cuma Kelalang-keliling
Usai Rapimnas, Dukungan ke Anas Semakin Kuat
Menteri Suswono Dicecar KPK Soal Pertemuan Medan
ICW: Suswono Tinggal Menunggu Giliran