TEMPO.CO, Surabaya - Puluhan artis yang tergabung dalam Himpunan Artis Peduli Bangsa (Harpa) Jawa Timur mendukung Raja Dangdut, Rhoma Irama, menjadi calon presiden pada Pemilihan Umum 2014 mendatang.
Dukungan tersebut dideklarasikan di sebuah rumah makan di kawasan Juanda, Sidoarjo, Jumat malam, 7 Desember 2014. Rhoma hadir dalam acara tersebut sebelum menggelar konser di Alun-Aaun Kota Bangkalan bersama Orkes Melayu Soneta, Sabtu siang, 8 Desember 2014.
Sejumlah artis dangdut lokal, pemain musik orkes melayu, bahkan pelawak Srimulat Surabaya, hadir dalam deklarasi sederhana yang dikemas sambil makan malam itu. Mereka membawa berbagai poster bergambar Rhoma bertuliskan "Rhoma for President 2014". Mereka bertekad mengawal pencalonan Rhoma.
Ketua Harpa, Puri Rahayu, mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin teladan yang mampu mempersatukan bangsa agar tidak terjadi konflik horizontal. Selain itu, Indonesia juga memerlukan calon presiden alternatif yang tidak hanya datang dari kalangan politikus atau birokrat, tapi yang mempunyai kedekatan dengan rakyat Indonesia dalam bidang seni dan budaya.
”Memperhatikan popularitas, kapabilitas, dan integritas Rhoma Irama sebagai tokoh musik, seniman, budayawan, politikus, pendakwah yang diakui dunia internasional, kami bertekad mengawal Rhoma dalam pemilihan presiden 2014,” kata Puri yang juga Ketua Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia Jawa Timur ini.
Menanggapi dukungan terhadapnya, Rhoma mengatakan bahwa Harpa adalah komunitas seniman pertama yang menyatakan dukungannya secara terbuka. Sebab, sebelum ini, kata Rhoma, pernyataan dukungan yang diterimanya masih sebatas dari ulama dan habaib.
“Ini ada dorongan konkret dari rekan-rekan seniman terhadap langkah saya,” ujar Rhoma yang mengenakan kemeja batik lengan pendek dan sandal hitam.
Menurut Rhoma, kehadirannya dalam wacana calon presiden bukan karena ambisi pribadi melainkan karena desakan para habib, ulama, dan politikus. Karena itu, kata dia, bila kelak ada partai politik yang mengusungnya sebagai kendaraan konstitusional, tidak ada alasan baginya untuk menolak.
”Saya menyatakan siap jadi calon presiden karena ada dukungan dan ada panggilan dari dalam diri saya. Jadi sinkron,” ucap Rhoma.
KUKUH S. WIBOWO