TEMPO Interaktif, Bogor - Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional Didin Hafidhuddin mengatakan target pengumpulan zakat tahun ini diharapkan mencapai Rp 2 triliun. Hingga bulan Agustus, BAZNAS baru mengumpulkan Rp 1,3 triliun dari sekitar 238 ribu orang yang menyerahkan zakatnya. "Ada kecenderungan naik sekitar 39 persen, apalagi kalau ada dukungan penuh dari masyarakat," kata Didin usai menerima penyerahan zakat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Sabtu, 27 Agustus 2011.
Didin mengatakan dalam sejumlah survei yang kredibel telah memperhitungkan potensi zakat itu mencapai Rp 2 triliun dari sekitar 68 juta orang. Untuk menjaring potensi ini, Didin mengaku telah berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Pajak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa zakat itu tidak bertentangan dengan pajak. "Zakat dari agama, sedangkan pajak dari negara," katanya.
Selain itu, BAZNAS akan menerapkan transparasi keuangan dalam pengelolaan dan penyaluran zakat. Menurut Didin, apa yang diserahkan ke BAZNAS merupakan amanah. "Itu harus dikelola secara transparan dan terbuka sehingga memberikan kepercayaan kepada masyarakat," ujarnya.
Presiden, kata Didin, juga meminta BAZNAS mendata semua hasil zakat yang diterima dan mereka para pemberi zakat. SBY mengharapkan data itu juga menjadi patokan dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. Hal ini untuk mensinergikan APBN dan di luar APBN. "Diharapkan pada September dan Oktober bisa selesai. Sekarang sedang dikolek," katanya.
EKO ARI WIBOWO