Bimantoro menjelaskan, aparat kepolisian akan terus melakukan pencarian terhadap Tommy, meski pun ultimatum yang diberikan oleh kepolisian terhadap Tommy sudah lewat. “Itu menunjukan bahwa Tommy tidak mempunyai itikad baik untuk menyerahkan diri,” katanya lagi.
Untuk itu, aparat kepolisian akan melakukan tindakan tegas dalam melakukan pencarian terhadap Tommy. Sampai saat ini kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan para saksi dalam upaya melakukan pencarian terhadap Tommy. Tidak menutup kemungkinan keterangan itu diperoleh dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid. Sebab, sebelum Tommy melarikan diri pada bulan Oktober 200, Tommy sempat bertemu dengan Gus Dur yang masih menjabat sebagai Presiden di Hotel Borobudur, Jakarta.
Untuk kepentingan pemeriksaan dan jika pemanggilan itu dibutuhkan, tindakan apa pun akan dilakukan oleh kepolisian. Namun, Bimantoro enggan untuk menegaskan apakah saat ini Gus Dur perlu dimintai keterangan atau tidak. Karena, menurut dia, hal itu tergantung dari hasil penyidikan.
Bimantoro membantah isu yang menyebutkan dirinya menerima suap dari pihak tertentu agar tidak menangkap Tommy. Ia mengatakan, sampai sejauh ini tidak ada seorang pun yang mencoba untuk menyuap dirinya. “ Jangankan menyuap, yang mencoba saja tidak ada,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPR Amin Aryoso mendukung dan menghargai upaya-upaya yang dilakukan kepolisian untuk mencari Tommy. Ia meminta kepada masyarakat untuk membantu aparat kepolisian dalam menemukan Tommy. Dalam rapat tertutup itu, Amin menjelaskan bahwa pihaknya hanya ingin mengetahui sampai sejauh mana aparat kepolisian bekerja untuk menemukan Tommy. (nurakhmayani)