TEMPO.CO, Solo - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surakarta berhasil menyelesaikan pleno rekapitulasi hasil pemilihan kepala daerah dalam waktu satu jam. KPUD menetapkan pasangan inkumben, F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo, sebagai pemenang pilkada. Meski mengakui kekalahan, kubu Anung Indro Susanto-Muhammad Fajri mengklaim berhasil menggerogoti kandang banteng.
Ketua KPUD Kota Surakarta Agus Sulistyo mengatakan semula acara itu diagendakan selama tiga hari. "Tapi ternyata rapat pleno berjalan lancar sehingga selesai dalam waktu satu jam," katanya seusai rapat pleno di The Sunan Hotel, Kamis, 17 Desember 2015.
Menurut Agus, pleno berjalan sangat lancar lantaran semua persoalan sudah diselesaikan di tingkat kelurahan dan kecamatan. "Sehingga tadi tidak ada protes maupun sanggahan dari para saksi," katanya.
Selain itu, wilayah Kota Surakarta yang hanya terdiri dari lima kecamatan membuat penghitungan cepat selesai. Jumlah pemilih yang ada dalam daftar pemilih tetap juga hanya 398 ribu jiwa.
Dalam rapat pleno itu, pasangan inkumben Rudyatmo-Purnomo dinyatakan sebagai pemenang dalam pilkada. Mereka berhasil memperoleh 169.902 suara atau 60,39 persen. Pasangan tersebut diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Sedangkan pasangan Anung-Fajri harus puas dengan perolehan suara yang hanya 39,61 persen. Pasangan tersebut diusung koalisi Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional.
Perwakilan pasangan Rudyatmo-Purnomo, Y.F. Sukasno, mengatakan suara yang diperoleh berhasil melampaui target. Padahal, mereka pernah mengumumkan target yang dipatok dalam pilkada sebesar 70 persen.
"Target 70 persen itu sengaja kami publish untuk menyemangati kawan-kawan yang ada di lapangan," katanya. Sedangkan target riil yang ditetapkan di internal tim kampanye hanya 53 persen. "Sesuai perolehan suara PDIP Surakarta dalam pemilihan legislatif lalu.”
Sedangkan perwakilan tim Anung-Fajri, Makruf Pujinto, mengakui kekalahannya dalam pilkada. Meski demikian, dia mengklaim perolehan suara sebesar 39,61 persen sudah sangat bagus. "Apalagi Surakarta dikenal sebagai kandang banteng," katanya.
Menurut Makruf, strategi yang dilakukan selama kampanye cukup efektif untuk menggerogoti kantong-kantong PDIP. "Dalam pemilihan legislatif lalu, koalisi kami hanya menang di tiga kelurahan," katanya. Sedangkan dalam pilkada ini, pihaknya mampu menuai kemenangan di sebelas kelurahan.
AHMAD RAFIQ