Korban Sandera Hance Dilarang Melihat Atribut Polisi

Reporter

Editor

Senin, 19 Maret 2007 17:46 WIB

TEMPO Interaktif, Semarang: Kondisi Titik Sumartini, anggota Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang yang disandera Brigadir Satu Hance Christianto sebelum menembak mati Wakil Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang Ajun Komisaris Besar Lilik Purwanto sudah mulai membaik. Secara fisik Titik sudah sehat. Bahkan, dia sudah bisa makan sendiri dan infusnya sudah dilepas. Namun, Titik belum boleh mengingat tragedi penyanderaan dirinya dan penembakan atasannya. "Dia belum bisa diajak bercerita tentang peristiwa masa lalu," kata Jarwoto, dokter yang merawat Titik di Rumah Sakit Bhayangkara, Kabluk, Semarang pada Senin (19/3). Titik juga dilarang melihat atribut kepolsian seperti seragam cokelat dan pistol.Menutu Jarwoto, Titik membutuhkan terapi psikologis dan pemulihan fisik. Untuk mendukungnya dibutuhkan kondisi sosial dan psikologi yang kondusif.Hingga kini, tidak sembarang orang bisa membesuknya. Bahkan Kepala Kepolisian Daerah Inspektur Jenderal Dody Suamntyawan belum dizinkan menjenguk. Tiga anggota polisi wanita yang menjaganya hanya menggunakan pakaian sipil Jarwoto mengatakan dirinya belum bisa menentukan kapan Titik akan bisa pulih. "Titik sakit dinamis, tidak bisa ditentukan kapan akan bisa pulih kembali," katanya. Rofiuddin

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

24 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

40 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

46 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya