Sejumlah Tokoh Desak Pemerintah Turunkan Harga

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 14:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejumlah tokoh mendesak agar pemerintah segera membatalkan keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik, dan telepon. Jika tidak maka situasi negara akan semakin memburuk dan masyarakat akan mencari jalan keluarnya sendiri. Kita memperingatkan para pemimpin bangsa, terutama Megawati, agar keadaan tidak dibiarkan bertambah parah. Nanti rakyat bangkit dan mengambil alih, jika Mega tidak mampu berbuat, kata Adnan Buyung Nasution, penggiat hak asasi manusia dalam acara diskusi nasional berjudul Selamatkan Indonesia Kita di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (15/1) siang. Sementara penyair W.S. Rendra, yang ikut membacakan puisinya Kesaksian dalam kesempatan itu, membenarkan sinyalemen ini. Dia melihat kebijakan pemerintah yang menaikkan harga secara serempak justru memperuncing keadaan saat ini. Dengan mengikuti anjuran Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mencabut subsidi, Mega menyabot negara, kata penyair yang dijuluki Burung Merak ini. Dia melihat permasalahan ini muncul karena Indonesia masih menggunakan konstitusi lama yaitu UUD 1945. Selama konstitusinya begini, siapa saja yang berkuasa akan menjadi penindas, katanya. Sekitar 1.000 orang memadati ruang dalam gedung teater dan meluber hingga keluar. Dalam acara ini juga tampak sejumlah tokoh seperti pengamat militer Salim Said, budayawan Mohammad Sobary, anggota DPR Alvin Lie, Abdul Kadir Zaelani, dan Yasril Ananta Baharuddin. Tidak ketinggalan mantan Menhankam Jenderal (Purn.) Wiranto. Usai acara, kepada wartawan Wiranto mengatakan, sebaiknya pemerintah mau memperhatikan tuntutan masyarakat dalam membuat kebijakan. Ditanya mengenai usulan sejumlah pihak agar pemerintahan sekarang diganti, dia menolak menjawab. Itu kan bisa-bisanya kalian saja, kata dia. Hal senada disampaikan bekas aktivis mahasiswa 1974, Hariman Siregar. Dia melihat kemungkinan munculnya pemerintahan presidium sebagai pemerintahan pengganti jika keadaan semakin memburuk. Untuk menyikapi situasi sekarang ini, dia meminta para mahasiswa dan pemuda bersikap proaktif menyuarakan perbaikan. Namun pendapat berbeda disampaikan oleh Salim Said. Pengamat militer ini melihat, selain melanggar konstitusi yang selama ini berlaku, sistem presidium hanya terjadi kalau ada revolusi. Untuka sampai ke tingkat itu, diperlukan tenaga, kekuatan dukungan politik yang luar biasa besar, ujarnya seraya menambahkan, syarat itu saat ini belum terpenuhi. Berkenaan dengan usulan itu, Alvin Lie menyayangkan sikap beberapa pihak yang mengeluarkan ide presidium ini. Terus terang saya sangat kecewa. Yang dicari bukan solusi meringankan beban rakyat, tetapi lebih cenderung bagaimana cara mengambil alih kekuasaan. Itu sangat menyakitkan, kata anggota Fraksi Reformasi DPR ini. Acara yang berlangsung sekitar dua jam ini juga dimeriahkan oleh pementasan teater yang menggambarkan penderitaan rakyat akibat kenaikan harga kebutuhan pokok. Selain itu, Habib Husein Al-Habsy, Ketua Ikhwanul Muslimin Indonesia dan penyanyi Leo Kristi, ikut menyemarakkan acara dengan masing-masing membacakan puisi religius dan lagu-lagu alternatif di atas panggung serba hitam. (Budi Riza-Tempo News Room)

Berita terkait

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

13 menit lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

20 menit lalu

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal. LPPOM MUI gencar fasilitas sertifikasi

Baca Selengkapnya

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

34 menit lalu

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

Zaenal menyebut bahwa kenaikan UKT itu juga sudah diatur pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 368 tahun 2024 tentang uang kuliah tunggal.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

50 menit lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

50 menit lalu

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

Menurut Tantowi Yahya, atas usul Ikke Nurjanah, donasi dari hasil lelang lukisan itu dipakai untuk membantu pengobatan Hamdan ATT yang terkena stroke.

Baca Selengkapnya

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

59 menit lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

1 jam lalu

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

1 jam lalu

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

Bagi masyarakat yang ingin membeli logam emas yang aman dan nyaman, butik Galeri 24 bisa menjadi solusi karena bagian dari anak perusahaan dari PT Pegadaian.

Baca Selengkapnya

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

1 jam lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya

Baca Selengkapnya

Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Fiksi Klan Kera yang Menyeret Banyak Makna

1 jam lalu

Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Fiksi Klan Kera yang Menyeret Banyak Makna

Kingdom of the Planet of the Apes ini juga menyeret makna-makna yang juga membuat penonton terenyuh.

Baca Selengkapnya