TEMPO Interaktif, Jakarta:Meski kondisi kelistrikan Bali kritis, tetap menolak dilanjutkannya Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) Bedugul.Gubernur Bali Dewa Beratha mengatakan, hanya menunggu waktu untuk bertemu langsung dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral guna menyampaikan penolakan itu. “Sikap kami masih seperti semula, hanya waktunya yang belum tepat,“ katanya, Selasa,Sebelumnya, sejak 6 bulan lalu Gubernur Dewa Beratha untuk menjadi Ketua Tim Penolakan Geothermal Bedugul. Keputusan diambil setelah DPRD melalui sidang paripurnamenyatakan penolakan pada proyek yang dianggap berada di kawasan suci dan bisa mengancam kelestarian alam Bali itu.Beratha mengungkap, sebelumnya dia telah mengirimkan penolakan atas permintaan investor untuk memperluas lahan eksplorasi sampai 25 hektare. Secara terpisah, Direktorat Jenderal Batubara dan Geothermal Departemen Energi dan Sumber DayaMineral, Simon Sembiring, menyatakan penolakan itu mengakibatkan proyek terkatung-katung. “Padahal belum ada bukti merusak lingkungan,“ tegasnya.Menurutnya, potensi pengembangan listrik di Bedugul bisa mencapai 165 megawatt. Penghentian eksplorasi juga bisa berisiko apabila investor mengajukan masalah ini ke badan arbitrase internasional yang memungkinkan Pemda Bali akan kalah dan membayar sejumlah denda. Jika itu terjadi, katanya, akan memperburuk citrainvestasi di Indonesia, khususnya di Bali. Proyek Geothermal sendiri sejatinya sudah dimulai sejak 1994. Namun, pada 1997 proyek ini terhenti karena krisis dan baru dicanangkan kembali pada 2002 olehPresiden Megawati Soekarnoputri. Pada 2004, kelompok masyarakat Bali menyatakanpenolakan dan berujung pada keputusan DPRD Bali yang mendukung aspirasi tersebut.Rofiqi Hasan
BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital
1 jam lalu
BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital
BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.