Ini Alasan Kenapa TNI Masih Butuh Banyak Hercules  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 19 Desember 2016 13:10 WIB

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat mengunjungi salah satu posko medis di Kabupaten Pidie Jaya, DI Aceh, Kamis, 8 Desember 2016. FOTO/Dispen TNI AD

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan kondisi geografi Indonesia saat ini menuntut militer membutuhkan banyak pesawat jenis Hercules. Hal itu disampaikan Panglima TNI saat memberikan penghormatan terakhir kepada korban jatuhnya Hercules C-130 A-1334, di Hanggar Kuadron 32 Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.

“Pasti ada penambahan alat utama sistem pertahanan, TNI masih perlu Hercules," ujar Gatot seperti dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan Mabes TNI, Senin, 19 Desember 2016. Panglima belum menjelaskan spesifikasi dan kadar kebutuhan alutsista udara yang bisa mendukung pelaksanaan tugas AU. "Untuk jenis pesawat dan apa yang diperlukan, ada tim tersendiri nanti."

Gatot mengaku sudah mendapat instruksi Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kemampuan alutsista dirgantara dengan memperbarui kualitas dan kuantitasnya. “Sejak awal, Presiden sudah menegaskan bahwa ke depan, untuk pengadaan pesawat terbang, semuanya harus baru," tuturnya.

Instruksi tersebut, ujar Gatot, sudah disampaikan setelah jatuhnya pesawat Hercules di Medan, Sumatera Utara, beberapa bulan lalu. “Begitu Presiden menginstruksikan, harus saya laksanakan."

Terkait dengan Hercules yang jatuh di Wamena, Gatot mengapresiasi seluruh aparat dan masyarakat di Papua yang mendukung proses evakuasi jenazah. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Wamena, Kepolisian Resor dan Lanud Wamena, Paskhas, Badan SAR Nasional, Komando Distrik Militer Wamena, dan Batalion Infanteri 756,” katanya.

Instansi-instansi tersebut, menurut dia, telah bahu-membahu mengevakuasi jenazah dengan semangat yang luar biasa. "Sehingga (jenazah) bisa segera diterbangkan ke Malang."

Baca: Penyelidikan Jatuhnya Hercules Mulai Hari Ini

Apresiasi pun Gatot sampaikan kepada tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur. “Terima kasih atas dedikasi kerja tim DVI Polda Jatim, jenazah bisa dimakamkan mulai malam ini,” tutur Gatot.

Hercules C-130 A-1334 jatuh saat penerbangan dari Timika menuju Wamena. Selain 12 kru termasuk pilot, pesawat yang jatuh itu membawa seorang personel TNI yang menumpang dinas dari Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, menuju Biak. Total korban adalah 13 orang.

Gatot menyampaikan bahwa investigasi jatuhnya Hercules C-130 A-1334 segera dilaksanakan untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Investigasi itu juga sebagai bahan evaluasi peningkatan kemampuan TNI AU.

YOHANES PASKALIS


Berita terkait

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.

Baca Selengkapnya

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

22 September 2017

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.

Baca Selengkapnya