Syafii Maarif: Terorisme Hancurkan Peradaban Islam

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 29 Oktober 2015 17:11 WIB

Ahmad Syafii Maarif. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Para teroris yang mengatasnamakan agama sebagai dasar tindakan mereka justru menjadi penghancur peradaban Islam. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah M. Syafii Maarif menyatakan tindakan teroris itu bukan menggambarkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.

"Teroris tidak mempunyai hati dan perasaan. Mereka tega membunuh dan membantai sesama saudaranya," kata Syafii, Kamis, 29 Oktober 2015.

Dalam dialog dengan tema “Program Damai Dunia Maya” yang diselenggarakan di Jogja Expo Center ini, ia menambahkan, teroris menghancurkan peradaban Islam. Karena tindakan mereka, Islam menjadi sasaran kritik semua masyarakat. Bukan hanya masyarakat internasional, masyarakat Indonesia pun banyak yang menuduh.

Ia juga mengkritik ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang muncul di Suriah dan Irak. Mereka membabi buta menghantam sesama kelompoknya, yaitu Sunni. Menurut Buya Syafii—sapaan Syafii Maarif—orang-orang ISIS adalah Sunni, bukan Syiah, tapi mereka membunuh dan membantai orang-orang Sunni.

Kehadiran ISIS, kata dia, justru menjadi malapetaka bagi umat Islam. Jika ISIS menjadi idola anak-anak muda Indonesia, itu merupakan sebuah kesalahan fatal. Sebab, selain mengikuti organisasi yang sama sekali tidak mencerminkan Islam, juga akan mengancam stabilitas negara Republik Indonesia. Dengan demikian, ISIS harus diperangi bersama.

"Seorang muslim harus membersihkan pikiran dan hati jika ia ingin menjadi muslim yang baik," ujarnya.

Nukman Luthfie, pakar media sosial, mengatakan kemiskinan dan pendidikan rendah merupakan salah satu faktor utama munculnya kelompok-kelompok radikal atau ekstremisme. Di Indonesia, ada 40 ribu anak yang tidak memiliki akses pendidikan ke tingkat dasar dan 6 juta anak-anak yang belajar di SD dan SMP serta lulusan SMA tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

"Jika pemerintah tidak mampu memberikan akses pendidikan kepada warga secara menyeluruh, ini adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia," tuturnya.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

7 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

9 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

9 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya