Besok, DPR Bahas Pilkada dengan Jokowi

Reporter

Editor

Febriyan

Selasa, 4 Agustus 2015 19:16 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas Pelaksanaan Pilkada Serentak di Kantor Presiden Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Juli 2015. Presiden menyatakan pelaksanaan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2015 harus berjalan lancar dan aman. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat belum menentukan sikap ihwal penundaan pemilihan kepala daerah di tujuh daerah akibat calon tunggal. Pimpinan DPR baru akan membahas persoalan tersebut dengan Presiden Joko Widodo besok.

"Kami baru mau konsultasi dengan Presiden besok di Istana Bogor," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat dihubungi, Selasa, 4 Agustus 2015. Pertemuan, kata Fahri, dijadwalkan berlangsung jam 12 siang.

Sebelumnya, rekapitulasi sementara Komisi Pemilihan Umum pada pendaftaran pemilihan kepala daerah tahap dua menunjukkan bahwa sebanyak tujuh daerah dipastikan tidak memiliki tambahan pasangan calon. Artinya, pelaksanaan pilkada di tujuh daerah tersebut akan ditunda hingga 2017. Tujuh daerah itu adalah Kabupaten Blitar, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Mataram, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kota Surabaya, Kabupaten Pacitan, dan Kota Samarinda.

Sore tadi, Jokowi bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Komisi Pemilihan Umum, dan Badan Pengawas Pemilu membahas persoalan calon tunggal dalam pilkada di tujuh daerah tersebut.

Pemerintah menyiapkan tiga opsi, yaitu menyusun peraturan pemerintah pengganti undang-undang pilkada supaya pilkada di tujuh daerah itu bisa tetap berlangsung, meski hanya diikuti satu pasangan calon. Opsi kedua adalah memperpanjang lagi masa pendaftaran. Adapun opsi ketiga adalah tetap melaksanakan pilkada sesuai Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015, yakni ditunda pelaksanaannya hingga 2017.

Fahri mengatakan DPR belum memutuskan akan menyarankan opsi yang mana kepada Jokowi. Terlepas apa pun pilihannya, dia berharap Presiden berhati-hati dalam mengambil keputusan.

"Saya khawatirnya ada asas-asas legalitas yang dilanggar. Kalau jatuhnya melanggar asas legalitas, nanti semua pendaftaran bisa dibatalkan," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

OJK: Capaian Indikator Kinerja Triwulan I 2024 Capai 63,88 Persen, Masih Sesuai Jalur

2 jam lalu

OJK: Capaian Indikator Kinerja Triwulan I 2024 Capai 63,88 Persen, Masih Sesuai Jalur

Wakil Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan Mirza Adityaswara mengatakan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) OJK masih sesuai jalur.

Baca Selengkapnya

Begini Kritik Sejumlah Anggota Komisi III DPR terhadap PPATK

3 jam lalu

Begini Kritik Sejumlah Anggota Komisi III DPR terhadap PPATK

Sejumlah politikus di Komisi III DPR mengkritik PPATK karena hasil laporannya tidak ditindaklanjuti aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Keluhan Jalan Rusak di Kalteng: Harusnya Pusat Nggak Cawe-cawe, tapi Nggak Apa-apa

4 jam lalu

Jokowi Terima Keluhan Jalan Rusak di Kalteng: Harusnya Pusat Nggak Cawe-cawe, tapi Nggak Apa-apa

Jalan rusak di Kalteng yang dikeluhkan ke Jokowi merupakan ruas yang berada di Kereng Pakahi hingga Kampung Melayu sepanjang 80 kilometer.

Baca Selengkapnya

Tak Berkekuatan Hukum, Begini Efek Mahkamah Rakyat Menurut Mereka yang Terlibat

4 jam lalu

Tak Berkekuatan Hukum, Begini Efek Mahkamah Rakyat Menurut Mereka yang Terlibat

Mahkamah Rakyat Luar Biasa disebut tetap memiliki impak meski dinilai tak memiliki kedudukan legal dan formal.

Baca Selengkapnya

9 Poin Mahkamah Rakyat Luar Biasa Gugat Jokowi, Puan, La Nyalla Mattalitti dan 10 Partai Politik

4 jam lalu

9 Poin Mahkamah Rakyat Luar Biasa Gugat Jokowi, Puan, La Nyalla Mattalitti dan 10 Partai Politik

Mahkamah Rakyat Luar Biasa menggugat rezim Jokowi pada persidangan rakyat. Apa saja poin-poin yang diajukan ke pengadilan rakyat itu?

Baca Selengkapnya

Menelisik Alasan Jokowi Meminta Menjaga Turbulensi Politik Jelang Pergantian Kepemimpinan

5 jam lalu

Menelisik Alasan Jokowi Meminta Menjaga Turbulensi Politik Jelang Pergantian Kepemimpinan

Jokowi pun mengungkit daya saing Indonesia pada 2024 yang naik signifikan. Merujuk pada data IMD atau World Competitiveness Ranking.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Membangun Rumah Pensiun di Karanganyar, Ini Dasar Peraturannya

5 jam lalu

Presiden Jokowi Membangun Rumah Pensiun di Karanganyar, Ini Dasar Peraturannya

Presiden Jokowi mengambil jatah rumah untuk presiden dan wakil presiden yang selesai menjalan tugas dengan membangun kediaman di Karanganyar

Baca Selengkapnya

BASF Batalkan Investasi Rp42,72 Triliun, Kementerian ESDM: Baru Pernyataan Pers

5 jam lalu

BASF Batalkan Investasi Rp42,72 Triliun, Kementerian ESDM: Baru Pernyataan Pers

Tiga perusahaan menyatakan minat berinvestasi di Tanah Air yaitu BASF, Eramet, dan Volkswagen melalui perusahaan baterai yang mereka miliki, PowerCo.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Blusukan ke Pasar PPM Sampit, Tegaskan Harga Pangan Stabil

5 jam lalu

Presiden Jokowi Blusukan ke Pasar PPM Sampit, Tegaskan Harga Pangan Stabil

Presiden Jokowi cek harga bahan pokok ke pasar Sampit.

Baca Selengkapnya

Paparkan Hasil Kajian Dampak Tambang untuk Pendidikan, Greenpeace Harapkan Ini dari Prabowo

6 jam lalu

Paparkan Hasil Kajian Dampak Tambang untuk Pendidikan, Greenpeace Harapkan Ini dari Prabowo

Greenpeace Indonesia bersama lembaga riset Celios meluncurkan hasil kajian dampak industri tambang terhadap sektor pendidikan dan kesehatan.

Baca Selengkapnya