Agung Laksono: Dana Aspirasi Kembalikan Gaya Orba

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 25 Juni 2015 15:53 WIB

Agung Laksono. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono, menolak dana aspirasi yang sudah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Kami, Golkar hasil Munas Ancol, dukung pemerintah untuk menolak dana aspirasi," tegas Agung dalam jumpa pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Jakarta, Kamis, 25 Juni 2015. (Baca: Politikus Golkar Dukung Sikap Jokowi Soal Dana Aspirasi)

Menurut Agung, dana aspirasi sangat rentan terjadi tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sebab, dana tersebut rawan untuk dipermainkan di daerah. Selain itu, Agung menyebut bahwa pengesahan dana aspirasi itu seperti mengembalikan pola penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara era Orde Baru. "Sebagai contohnya dulu ada dana inpres," kata dulu.


Berita Kasus Angeline:
Duh, Agus Mengaku Diminta Margriet Gauli Mayat Angeline
Margriet Ikut Betulkan Posisi Angeline Sebelum Dikubur
Hotman Paris: Saya Didukung Pengusaha Lawan Hotma Sitompoel


Menurut Agung, dana aspirasi telah merusak fungsi DPR. Sebagai Legislatif, DPR hanya punya tiga fungsi yakni budgeting, legislasi, dan pengawasan. "Kalau ada dana aspirasi, DPR seakan seperti eksekutif," kata Agung.

Walhasil, Agung pun meminta pemerintah Joko Widodo teguh menolak dana aspirasi. Menurut dia, pemerintah punya posisi tawar yang lebih tinggi ketimbang DPR terkait dengan dana aspirasi. Sebab tanpa pemerintah, DPR tidak akan pernah bisa mengesahkan dana aspirasi. (Baca pula: JK: Ada Banyak Cara Tolak Dana Aspirasi)

"Asalkan pemerintah bisa memberikan penjelasan yang baik ke masyarakat, pasti masyarakat akan dukung pemerintah menolak dana aspirasi," kata Agung.

DPR mengusulkan tiap anggota DPR diberi dana aspirasi sebesar Rp 20 miliar tiap tahun. Pengusulan dana program aspirasi daerah pemilihan anggota DPR ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 ini diklaim DPR sebagai salah satu strategi pemerataan pembangunan nasional. (Simak: Dalih Setya Novanto Soal Dana Aspirasi, Benarkah Tak Bisa Diawasi?)

Dengan dana aspirasi Rp 20 miliar per anggota setiap tahunnya, DPR akan bisa berperan memastikan anggaran pembangunan memang menyentuh semua titik. Nantinya setiap anggota DPR bisa mengusulkan program-program pembangunan di daerah pemilihan kepada pemerintah melalui APBN.

Tujuh fraksi di DPR pun sudah menyepakati pengajuan tersebut. Hanya Fraksi NasDem, PDI Perjuangan, dan Fraksi Hanura yang menolak. (Baca: Misbakhun Berdalih Dana Aspirasi Bantu Program Jokowi, Kok Bisa Ya?)

INDRA WIJAYA


Berita Terpopuler:
Muslim, Di Sini Wanita Boleh Bercinta dengan Banyak Pria
ISIS Eksekusi Orang Indonesia dengan Tuduhan Menyebar AIDS
Penampilan Heboh Agnez Mo di PRJ Tuai Komentar Netizen
Menjelang Buka, Si Cantik Main dengan Pria Saat Digerebek
Wanita Ini Baru Sadar Berkulit Putih di Umur 70 Tahun

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

28 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

34 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

34 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

40 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya