Soal Uang Muka Mobil Pejabat, Setya Novanto Mengaku Pasrah

Reporter

Senin, 6 April 2015 17:45 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua DPR Setya Novanto (kanan) sebelum dimulainya rapat konsultasi bersama pimpinan DPR di Gedung Nusantara 4, Gedung DPR/MPR, Jakarta, 6 April 2015. Pertemuan ini membahas surat pengajuan calon Kapolri dan bersilaturahmi membangun sinergi dengan DPR. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat menyerahkan sepenuhnya keputusan ihwal kenaikan tunjangan uang muka pembelian mobil pejabat negara kepada pemerintah. Termasuk kemungkinan pencabutan peraturan kenaikan tunjangan, yang beberapa hari terakhir telah menimbulkan polemik.

"Apa pun yang diputuskan tentu kami akan mengapresiasi," kata Ketua DPR Setya Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 6 April 2015.

Menurut Setya, DPR menyerahkan keputusan ini lantaran kesepakatan kenaikan tunjangan tersebut sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku. "Semuanya kan sudah melalui proses yang sangat panjang," ujarnya. "Jadi kami percayakan masalah kesiapannya kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan."

Ia mengatakan kenaikan tunjangan ini sebenarnya ditujukan untuk mendorong para pejabat, khususnya anggota Dewan, agar bisa memiliki kinerja yang baik. "Untuk itu, memang diperlukan fasilitas-fasilitas," kata Setya.

Menurut Setya, peningkatan kinerja ini berkaitan dengan upaya Dewan memperhatikan kesejahteraan rakyat. "Semuanya itu kami harapkan berjalan dengan baik," ucapnya. "Tentu kami perhatikan apa yang menjadi suara rakyat."

Setya membantah tudingan bahwa ada barter antara kenaikan tunjangan dan penunjukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Kepolisian RI. "Tak ada itu. Semua sudah melalui proses yang sangat panjang antara pemerintah dan DPR," ujarnya.

Ia juga menyatakan masalah kenaikan tunjangan ini tak dibahas dalam rapat konsultasi antara Presiden Joko Widodo dan pimpinan Dewan dan fraksi di Senayan hari ini. "Kami hanya bicarakan masalah APBN Perubahan dan pengajuan Kepala Polri," ujar Setya.

PRIHANDOKO

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

11 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya