Presiden Joko Widodo saat konfrensi press di komplek Istana, Jakarta, 14 Januari 2015. Selain menerangkan perihal ditemukannya badan pesawat Air Asia QZ8501, Joko Widodo juga menanggapi kapolri baru. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo masih menggantung nasib calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Jokowi mengatakan dia menghormati proses di KPK tapi juga menghormati proses di DPR.
Dia mengatakan pemilihan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri sudah memenuhi semua prosedur yang ada, selain dia sendiri sudah mengkonfirmasi kepada Kompolnas mengenai sejumlah pertanyaan mengenai para kandidat, termasuk rekening gendut.
"Semua tahapan telah dilakukan oleh pemerintah sejak beberapa minggu sebelumnya. Ada usulan dari Kompolnas, ada dua opsi," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Kedua opsi itu adalah opsi pertama yang terdiri dari sembilan perwira, sedangkan opsi kedua mengajukan empat perwira polisi bintang tiga (komisaris jenderal). "Kemudian setelah usulan ini saya memilih satu yang kita pilih," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, dia sudah mengkonfirmasi semua isu berkaitan dengan sang calon Kapolri, termasuk mengenai rekening gendut. Dan Kompolnas, kata Jokowi, sudah menyatakan bahwa penyelidikan atas kasus itu sudah ditempuh dan kesimpulannya bahwa transaksi itu berkategori wajar.
"Setelah itu kita buat surat (pemilihan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri) ke Dewan (Perwakilan Rakyat)," jelas Presiden Jokowi.