TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Koalisi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Fahri Hamzah meminta tokoh yang ditunjuk sebagai menteri dalam Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla langsung bekerja sesuai tugasnya. (Baca: Latar Belakang Menteri Jokowi dari Parpol dan Profesional)
"Terserah mereka maunya seperti apa, yang penting bekerja dengan baik," kata Fahri, yang merupakan politikus Partai Keadilan Sejahtera, saat dihubungi pada Senin, 27 Oktober 2014. (Baca: Jadi Menteri Karena Megawati? Puan: Jangan Dibawa-bawa)
Fahri menolak mengomentari berbagai catatan yang melekat pada beberapa nama menteri pilihan Jokowi. Alasannya, Fahri mengatakan belum mempelajari latar belakang mereka. "Saya belum update karena masih di luar kota," ujarnya. (Baca: Tujuh Pertanyaan Ibas Kepada Jokowi)
Fahri juga belum bisa menilai satu-per satu dari 34 menteri Jokowi yang dianggap dapat menjembatani program pemerintah dengan koalisi Prabowo di DPR. Namun demikian, Fahri berujar, para menteri tak perlu menjaga sikap dalam berkomunikasi dengan koalisi Prabowo di DPR agar program kerjanya berjalan mulus. "Kerja saja dulu," kata Fahri. (Baca juga: Cara JK Mengimbangi Langkah Cepat Jokowi)
TRI SUHARMAN
Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Ubah Nomenklatur Kementerian, Ical: Dari Mana Duitnya?
Jupe Luncurkan Buku My Uncut Story
6 Gaya Hidup Sehat
Berita terkait
Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan
6 hari lalu
Sebelumnya Partai Gelora kencang menyuarakan penolakan PKS merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaTolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS
14 hari lalu
Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.
Baca SelengkapnyaPartai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu
15 hari lalu
Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaReaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur
37 hari lalu
Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?
Baca SelengkapnyaSaat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara
4 Maret 2024
Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?
Baca SelengkapnyaRespons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara
3 Maret 2024
Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU
Baca SelengkapnyaFahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan
2 Maret 2024
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal
Baca SelengkapnyaJika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?
18 Februari 2024
Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?
Baca SelengkapnyaFilm Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024
12 Februari 2024
Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?
Baca SelengkapnyaTimnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka
1 Februari 2024
Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka
Baca Selengkapnya