Pembacaan Puisi Pisah-Sambut SBY-Jokowi Batal  

Reporter

Minggu, 19 Oktober 2014 20:27 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbincang dengan presiden terpilih Joko Widodo saat ikuti prosesi gladi bersih seremoni pisah sambut SBY dan Jokowi di Ruang Sidang Kabinet, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 19 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan agenda pembacaan puisi dalam acara pisah-sambut antara dia dan presiden terpilih Joko Widodo. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, SBY membatalkan pembacaan puisi karena akan memakan waktu lama.

"Kelamaan. Kasihan Joko Widodo harus menunggu SBY mendengarkan puisi hingga selesai," kata Chairul di Istana Negara, Ahad, 19 Oktober 2014. (Baca: SBY: Kalian Kan Sudah Bosan Lihat Saya 10 Tahun).

Pembacaan puisi kemungkinan besar memperpanjang durasi acara pisah-sambut SBY-Jokowi. Rencananya, acara dimulai saat SBY dan Ani Yudhoyono diantar Jokowi dan Iriana Widodo keluar dari Istana Merdeka. Mereka akan menuruni anak tangga Istana Merdeka hingga halaman. (Baca: Rombak Istana, SBY Siapkan Tempat Foto Jokowi).

Pada saat itu, kelompok paduan suara dan orkestra akan memainkan lagu Gugur Bunga. Lagu ini mengantar seluruh perjalanan kaki SBY dan Ani dari Istana Merdeka hingga menjelang pintu gerbang. (Baca: Pelantikan Jokowi, Relawan Nyalakan Lampion Harapan).

Selama SBY dan Ani Yudhoyono berjalan kaki, Jokowi dan Iriana terus berdiri. SBY rencananya akan berhenti di depan podium paduan suara. Pada saat itu, seorang anak akan membacakan sebuah puisi berisi ucapan terima kasih atas kepemimpinan 10 tahun SBY. SBY akan menunggu puisi dan lagu hingga selesai untuk bersalaman dengan anak pembaca puisi tersebut dan pimpinan paduan suara. Acara ini dinilai terlalu lama, sehingga dibatalkan.

"Ketika Jokowi datang tak ada puisi, jadi ketika SBY pulang juga tak usah ada puisi. Ini perlakuan sama saja," kata Chairul.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita Terpopuler
Band Arkarna Tiba di Jakarta untuk Selamati Jokowi
Pesan Yenny Wahid ke Jokowi: Istana Banyak Hantunya
Siapa Lebih Banyak Punya Gelar, SBY atau Sukarno?







Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

3 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

6 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

6 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

8 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

9 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

10 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

10 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

11 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

11 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya